Pemakaian berulang minyak goreng dapat mempengaruhi kualitas minyak, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai gizi makanan dan dapat menimbulkan resiko kesehatan. Minyak kelapa mengandung senyawa trigliserida dengan asam lemak jenuh 90% dan asam lemak tak jenuh 10%. Berdasarkan proses produksinya minyak kelapa dapat dibedakan menjadi minyak kelapa RBD dan Non-RBD. Pengujian mutu minyak kelapa RBD dan Non-RBD dilakukan dengan pemakaian berulang hingga lima kali, kemudian ditentukan bilangan asam dan peroksidanya sesuai SNI 3741:2013. Hasil penelitian menunjukkan bilangan asam minyak kelapa RBD dan Non-RBD tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan, namun bilangan peroksida dari minyak kelapa Non-RBD sangat tinggi dibandingkan batas maksimal yang ditentukan setelah pemakaian berulang. Bilangan peroksida yang tinggi menunjukkan kerusakan minyak yang parah.
Copyrights © 2024