Mahasiswa kedokteran tidak hanya belajar prinsip-prinsip ilmiah tetapi juga membangun keterampilan penalaran, penyusunan, dan penyampaian konsep yang jelas mengenai fakta-fakta relevan. Mereka diharapkan memiliki kemampuan berpikir yang berkembang dengan cepat, terutama mengingat dinamika bidang kedokteran yang terus berubah dan meluas. Selain itu mahasiswa semester satu kedokteran, akan menghadapi perubahan besar dalam cara pengajaran dari pedagogik ke andragogik. Transisi ini memerlukan proses adaptasi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengadopsi self-regulated learning (SRL), di mana mereka mengelola proses belajar mereka sendiri dengan efektif untuk menghadapi tuntutan kurikulum yang intens dan kompleks di bidang kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor pengaturan diri mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (FKUC) semester satu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observational dengan jumlah sampel 37 orang mahasiswa FKUC semester satu. Penelitian menggunakan kuesioner self assessment study strategy LASSI (Learning and Study Strategies Inventory), yang dikerjakan secara daring melalui tautan khusus. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 48,6 % mahasiswa FKUC semester satu memiliki skor regulasi diri < 50, sebanyak 39,2 % mahasiswa memiliki skor 50-75, dan 12,2 % mahaiswa memiliki skor > 75. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa FKUC semester satu dan dibantu oleh institusi wajib mengembangkan keterampilan regulasi dirinya agar dapat mencapai potensi akademik yang optimal.
Copyrights © 2024