Keterlibatan pasien dalam program kesehatan, seperti PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis), memegang peranan krusial dalam penanganan jangka panjang penyakit kronis, contohnya Diabetes Mellitus (DM). Namun, tingkat partisipasi pasien diabetes tipe 2 dalam program PROLANIS di Puskesmas Darma masih tergolong rendah. Riset ini bertujuan untuk mengungkap alasan mengapa sebagian pasien diabetes tipe 2 enggan mengikuti program PROLANIS serta mengukur seberapa besar pengaruh dukungan keluarga terhadap keputusan tersebut. Metode yang dipakai berupa desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Melalui teknik pengambilan sampel acak proporsional, sebanyak 90 responden terpilih untuk berpartisipasi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil survei menunjukkan bahwa 55,6% responden menerima tingkat dukungan keluarga yang sedang, sementara 45,6% menunjukkan tingkat ketidakterlibatan sedang dalam program PROLANIS. Meskipun kekuatan korelasi tergolong lemah (r = 0,281), uji Spearman mengindikasikan adanya hubungan bermakna antara dukungan keluarga dan ketidakterlibatan pasien dalam PROLANIS (p = 0,007).
Copyrights © 2025