Koleksi keramik merupakan hasil dari pencampuran berbagai material alami yang diproses melalui tahapan pembentukan dan kemudian dibakar pada suhu tinggi, sehingga menghasilkan suatu material padat dan rapuh. Adapun kondisi keramik di Museum Sri Baduga retak, belah, dan sompel pada bibir keramik. Fokus penelitian ini berupa konservasi preventif yang meliputi pengontrolan suhu, kelembapan, cahaya, dan kontaminan. Tujuan penelitian adalah untuk menguraikan praktik konservasi preventif yang diterapkan museum dalam menjaga stabilitas dan keberlangsungan koleksi keramik sebagai warisan budaya benda. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konservasi preventif di Museum Sri Baduga dilakukan secara konsisten, meskipun masih ditemukan ketidakteraturan dalam pengendalian suhu, kelembapan, serta frekuensi pembersihan ruangan. Upaya tersebut terbukti mampu memperlambat laju kerusakan, sehingga koleksi keramik tetap terawat dan dapat dipamerkan dalam kondisi relatif utuh.
Copyrights © 2025