AbstrakDalam pendidikan modern, siswa harus memiliki keterampilan berpikir kritis yang didukung oleh kepercayaan diri dalam pembelajaran matematika. Salah satu masalah utama dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berpikir kritis sekolah menengah yang disebabkan oleh guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai seberapa efektif model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk keterampilan berpikir kritis. Ini terjadi dengan kepercayaan sekolah menengah yang bangun datar. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain kuasi-eksperimental. Secara khusus, desain kelompok kontrol hanya digunakan dalam desain faktorial 2x3 setelah pengujian. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Mojokerto tahun pelajaran 2024/2025 sebanyak 251 siswa, dengan sampel 61 siswa yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Instrumen penelitian meliputi angket self-confidence dengan skala Likert dan tes kemampuan berpikir kritis berbentuk uraian pada materi bangun datar. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pemberian angket dan tes, kemudian dianalisis menggunakan uji prasyarat dan analisis variansi dua jalan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan PBL dan pembelajaran langsung (sig. = 0,422 > 0,05). Self-confidence juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis (sig. = 0,543 > 0,05), dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-confidence (sig. = 0,227 > 0,05). Disimpulkan bahwa efektivitas PBL tidak lebih superior dibandingkan pembelajaran langsung dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada konteks penelitian ini. AbstractTwenty-first-century education demands that students possess critical thinking abilities supported by self-confidence in mathematics learning. The low critical thinking ability of junior high school students, exacerbated by conventional teacher-centered learning, constitutes the main problem in this research. This study aims to analyze the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) model on critical thinking ability in terms of junior high school students' self-confidence in plane geometry material. The research method employed a quantitative approach with a quasi-experimental design, specifically the non-equivalent posttest-only control group design with a 2×3 factorial arrangement. The research population consisted of 251 seventh-grade students at SMP Negeri 3 Mojokerto in the 2024/2025 academic year, with a sample of 61 students selected using cluster random sampling. Research instruments included a self-confidence questionnaire using a Likert scale and a critical thinking ability test in essay form on plane geometry material. Data collection techniques were conducted through questionnaire administration and testing, then analyzed using prerequisite tests and two-way analysis of variance. The research results show no significant difference in critical thinking ability between students learning with PBL and direct instruction (sig. = 0.422 > 0.05). Self-confidence also had no significant effect on critical thinking ability (sig. = 0.543 > 0.05), and there was no interaction between learning model and self-confidence (sig. = 0.227 > 0.05). It is concluded that the effectiveness of PBL is not superior to direct instruction in improving students' critical thinking ability in the context of this research.
Copyrights © 2025