Kekerasan verbal dalam keluarga merupakan bentuk kekerasan yang kerap diabaikan namun memiliki dampak serius terhadap perkembangan psikologis anak, terutama pada usia dini. Anak usia dini berada pada fase perkembangan yang sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan pola komunikasi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekerasan verbal dalam keluarga terhadap kesehatan mental anak usia dini di Desa Soki, Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, penyebaran angket kepada responden, dan pengumpulan dokumen terkait kekerasan verbal dan kesehatan mental anak. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan verbal seperti bentakan, hinaan, dan ucapan merendahkan yang dilakukan secara berulang memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental anak. Tiga poin penting yang ditemukan adalah: (1) anak menunjukkan gejala kecemasan berlebih dan menarik diri dari lingkungan sosial, (2) gangguan tidur dan penurunan minat bermain sebagai bentuk respon psikologis, serta (3) kesulitan dalam konsentrasi dan proses belajar di lembaga pendidikan anak usia dini. Selain itu, ditemukan bahwa sebagian besar pelaku kekerasan verbal adalah orang tua dengan tingkat stres tinggi dan pola asuh otoriter. Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi dan pendampingan psikologis bagi keluarga sebagai bentuk pencegahan. Hasil ini menegaskan bahwa kekerasan verbal memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan mental anak, yang jika tidak ditangani sejak dini dapat berakibat pada gangguan psikologis jangka panjang.
Copyrights © 2025