Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
Vol 27, No 1 (2017)

SALINITAS AIRTANAH AKIFER TERTEKAN KEDALAMAN 0 – 20 M DAERAH KALIDERES – CENGKARENG, JAKARTA BARAT

Abdurrachman Asseggaf (Unknown)
Hendarmawan Hendarmawan (Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran)
Lambok M. Hutasoit (Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Teknik Kebumian, Institut Teknologi Bandung.)
Johannes Hutabarat (Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
21 Jun 2017

Abstract

The presence of salt water in the West Jakarta is still disputed by the groundwater experts. This research is aimed to clarify the cause of saline groundwater in the confined aquifer at the depth of 0 – 40 m by litostratigraphic correlation of Kalideres-Cengkareng section. Observation of the groundwater physical properties was carried out for 8 wells, consisting of 3 dug wells and 5 bored wells. The groundwater salinity classification was derived based on the total suspended solids and chloride content. Those data were compared to the groundwater flow pattern, aquifer system, groundwater facies and stable isotope 2H and 18O. Research results showed that the salinity is determined by the aquifer rock type and the change of groundwater facies to the flow pattern. Salinity is higher at the north east due to mixing of fossil water (connate water) or leaching of the rock salt. Stable isotope results also indicate that all samples have groundwater characteristics and none of seawater characters was present. AbstrakHingga saat ini keberadaan air asin di wilayah Jakarta Barat masih diperdebatkan oleh para ahli airtanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penyebab tingginya nilai salinitas airtanah pada akifer tertekan kedalaman 0 – 40 m dengan cara mengkorelasi aliran airtanah, sistem akifer, fasies ion airtanah, dan isotop stabil di daerah Kalideres – Cengkareng. Pengamatan sifat fisik airtanah dilakukan pada 8 titik sumur yang terdiri dari 3 sumur gali, dan 5 sumur pantek. Data sifat fisik airtanah diintepretasikan dengan mengacu pada klasifikasi salinitas berdasarkan nilai jumlah padatan terlarut dan kadar Khlorida. Data tersebut dibandingkan dengan pola aliran airtanah, sistem akifer, fasies airtanah dan isotop stabil 2H dan 18O. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kadar salinitas ditentukan oleh jenis batuan akifer dan perubahan fasies airtanah terhadap pola aliran. Perubahan nilai salinitas yang semakin tinggi ke arah Timur laut disebabkan oleh adanya pencampuran dengan air fosil atau proses pencucian garam batuan. Hal inipun didukung oleh data isotop stabil yang menunjukkan bahwa seluruh sampel masih mencerminkan karakteristik air meteorik dan tidak mencirikan air laut.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JRISGEOTAM

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; ...