Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna sosial dan budaya dari tradisi Nyungkem Mattowah, yaitu ritual bersimpuh dan mencium tangan orang tua atau tokoh masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat Madura pada Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini merepresentasikan nilai-nilai penghormatan, kasih sayang, dan kesopanan antargenerasi. Namun, arus modernisasi dan gaya hidup individualis menimbulkan kekhawatiran akan lunturnya praktik ini, khususnya di kalangan generasi muda. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi visual di tiga desa di Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat dewasa dan anak-anak masih aktif menjalankan tradisi ini, sementara partisipasi remaja menunjukkan kecenderungan menurun. Nyungkem Mattowah terbukti tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga berfungsi mempererat silaturahmi dan membangun identitas kolektif masyarakat Madura. Penelitian ini merekomendasikan pelestarian tradisi melalui pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dan pelibatan generasi muda dalam ruang-ruang budaya yang relevan
Copyrights © 2025