ABSTRAK Orang yang tidak memiliki modal dan aset sangat mengharapkan pinjaman tanpa bunga. Namun, hampir tidak mungkin lembaga keuangan mengucurkan pinjaman tanpa bunga. Mereka akhirnya menjadi terjerat dalam pinjaman lintah darat untuk mendapatkan sebuah modal pinjaman yang mana hal itu menyebabkan mereka hidup di dalam riba selama bertahun-tahun. Inilah latar belakang Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN hadir di tengah-tengah masyarakat melalui Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu dengan meluncurkan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat (PPEU) dengan bentuk berupa pinjaman modal pertanian tanpa riba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan menilai dampak dari Program Pemberdayaan Ekonomi Umat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui pengisian kuisioner oleh 83 penerima manfaat dan metode kualitatif melalui wawancara dan Focuss Grup Discusions (FGD). Dampak dari program dievaluasi dengan ukuran Sustainable Livelihood Impact Assessment (SLIA) dan Most Significant Change (MSC). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerima manfaat merasa sangat puas dengan program “Pinjaman Modal Pertanian Tanpa Riba" dengan rata-rata skor penerimaan 86%. Sementara itu, hasil evaluasi berdasarkan 5 aspek SLIA adalah sebagai berikut: Aspek ekonomi meningkat sebesar 0.5, aspek sosial meningkat sebesar 0.6, aspek dakwah naik sebesar 2.0, aspek spiritual naik sebesar 1.4, dan aspek sumber daya manusia meningkat sebesar 0,8. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terkait dalam rangka untuk mengoptimalkan program peningkatan ekonomi masyarakat. Kata Kunci: program pemberdayaan ekonomi, pinjaman modal, baitul maal, penerima manfaat
Copyrights © 2024