Tekanan darah tinggi mempengaruhi 10% seluruh kehamilan dunia. Hipertensi memengaruhi ibu dan janin, dengan kematian janin sebesar 17% dan berat bayi lahir rendah (BBLR) sebesar 34%. Data yang dapat diandalkan yang melaporkan prevalensi kematian ibu yang terkait dengan eklampsia secara global masih langka. Estimasi dari 16 kumpulan data melaporkan angka kematian kasus sebesar 8,3%, sedangkan survei WHO melaporkan 32 kematian ibu, 3,7% di antaranya adalah wanita dengan eklampsia. BBLR juga diasosiasikan dalam beberapa studi, dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognisi anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak pada usia dewasa dan juga gangguan pertumbuhan seperti malnutrisi dan stunting. Penelitian ini membahas dan menguraikan hubungan antara ibu hamil hipertensi dengan berat badan lahir bayi yang dilakukan di RSIA Rosiva. Pada penelitian ini sampel berupa berat badan lahir pasien bayi yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu bayi dengan kondisi maternal sehat dan pre-Eklampsi. Berdasarkan uji yang dilakukan, didapatkan perbedaan berat badan lahir yang signifikan antara bayi dengan kondisi maternal sehat dan pre-Eklampsi. Didapatkan berat badan bayi lahir dengan kondisi maternal pre-Eklampsi masuk dalam kategori BBLR. Berdasarkan hasil, maka perlu adanya Ante-Natal Care (ANC) yang intens dan persiapan yang lebih matang untuk melahirkan bayi dengan kondisi maternal pre-Eklampsi dibandingkan dengan bayi dengan kondisi maternal normal.
Copyrights © 2024