Kekerasan seksual terhadap anak-anak adalah masalah global yang mendesak untuk ditangani. Penelitian ini menginvestigasi pandangan masyarakat tani di Ayotupas, Kabupaten Timor Tengah Selatan, terkait pendidikan seksual anak usia dini dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Lima partisipan dari komunitas tersebut diwawancarai untuk mengungkap dampak faktor budaya, agama, dan konteks sosial lokal. Hasilnya menyoroti pentingnya mempertimbangkan nilai-nilai budaya, norma sosial, dan ajaran agama dalam merancang program yang tepat dan efektif. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan seksual anak usia dini di pedesaan Indonesia, dengan implikasi penting untuk melibatkan budaya dan agama dalam kebijakan serta program yang relevan. Saran untuk penelitian lebih lanjut dan pihak terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga kesehatan, pendidik, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat, adalah mengadopsi pendekatan berbasis budaya dan agama dalam pendidikan seksual anak.
Copyrights © 2024