Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2045 jumlah pasien meningkat pesat dibandingkan pada tahun 2021. Hal ini yang sangat mempengaruhi tingkat kepatuhan yaitu kepercayaan masyarakat terhadap Kesehatan. Secara umum di Indonesia semakin tinggi tingkat kepercayaan maka semakin tinggi juga kepatuhan dalam terapi dan pengobatan. Keyakinan diri merupakan elemen penting untuk meningkatkan perilaku patuh terhadap terapi pada penderita diabetes melitus. Tujuannya untuk menunjukkan secara jelas dari peneliti mengenai adanya hubungan keyakinan terapi terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus. Adapun karena belum adanya pernyataan yang jelas dari peneliti mengenai hubungan keyakinan terapi terhadap pasien diabetes melitus, maka dilakukan pencarian elektronik di google scholar, PubMed, MEDLINE. Pencarian literatur yang terkait berdasarkan kata kunci pencarian adalah “keyakinan”, “kepatuhan”, “diabetes”, “Indonesia”. Dimana memperoleh sebanyak 278 hasil Setelah penyempitan pencarian dan pemindaian referensi, 28 penelitian memenuhi syarat. Studi yang dianalisis menunjukkan adanya persepsi positif yaitu semakin tinggi manfaat yang dirasakan oleh pasien dari penggunaan obat maka kepatuhan minum obat akan semakin baik. Selain itu, efikasi diri, dukungan sosial, keluarga, serta penerimaan terhadap penyakit memiliki efek menguntungkan pada kepatuhan pengobatan. Sebaliknya timbulnya keyakinan negatif terhadap obat yang diresepkan dan presepsi negatif tentang pengobatan menyebabkan ketidakpatuhan. Kesimpulannya, berdasarkan para peneliti menunjukkan bahwa hubungan keyakinan terapi terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus mempunyai dukungan ilmiah yang dapat dibuktikan.
Copyrights © 2024