Eritropoietin merupakan hormone glikoprotein yang diproduksi oleh ginjal untuk meningkatkan eritropoiesis di sumsum tulang. Implikasi terapeutik EPO telah lama dikenal untuk penyakit anemia khususnya pada pasien anemia dengan Gagal Ginjal Kronis (GGK). Tingkat keberhasilan terapi menggunakan EPO mencapai 55,55% pada pasien GGK yang rutin menjalani hemodialisis. Akan tetapi, EPO tidak hanya berperan dalam GGK, EPO juga memberikan efek angiogenik, kardioprotektif, dan neuroprotektif. Review literatur ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai potensi terapeutik EPO selain anemia pada GGK. Review ini menggunakan jurnal yang diterbitkan paling maksimal 10 tahun terakhir melalui fitur pencarian pada google.com, google scholar, ncbi, PubMed, MEDLINE. Pencarian sumber data dilakukan dengan menggunakan kata kunci “Eritropoietin”, “implikasi”, “terapeutik”,”Erythropoietin”, “implications”, “clinical”, therapeutic. Jurnal yang sesuai dengan keyword pencarian selanjutnya dilakukan analisis dan identifikasi sesuai dengan luaran literatur yang akan di inklusi. Dari 15 peneliti, dapat disimpulkan bahwa EPO tidak hanya berfungsi dalam hematopoiesis, tetapi juga memiliki efek non-hematopoietik seperti angiogenik, kardioprotektif, dan neuroprotektif. EPO menunjukkan potensi dalam terapi berbagai kondisi medis, termasuk trauma otak, penyakit neurodegeneratif (Parkinson dan Alzheimer), fraktur tulang, bronkopulmoner displasia (BPD) pada bayi prematur, serta infark miokard. Efek terapeutik non-hematopoietik EPO melibatkan perbaikan kerusakan jaringan, mengurangi sitokin inflamasi dalam tubuh, memberikan efek neurogenerasi yang baik pada system saraf pusat maupun system saraf perifer, dan peningkatan regenerasi sel-sel penting.