Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENATALAKSANAAN HEPATITIS B : KAJIAN PUSTAKA Yasykurah, Malva Marshaniswa; Dalila, Virga Fathiya; Nugrahani, Baiq Dwiyan; Bulkis, Nanda; Ananta, Muhammad Naufal Farras; Nurhidayati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35930

Abstract

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan global yang serius, hepatitis B menyumbang sekitar 80% kasus karsinoma hepatoseluler primer dan menjadi penyebab kanker tertinggi kedua setelah rokok. Penatalaksanaan hepatitis B awalnya menggunakan interferon, kemudian hadir obat golongan baru yaitu analog nukelosida (NA) seperti lamivudin, dan seiring perkembangannya ditemukan obat baru seperti adefovir, entecavir, telbivudine dan tenofovir. Tingginya prevalensi infeksi hepatitis B sering kali berkaitan dengan rendahnya tingkat keberhasilan terapi pada pasien. Hasil pengobatan hepatitis B hingga saat ini masih belum memadai, sehingga beberapa kasus dapat berkembang menjadi sirosis hati dan kanker hati.  Oleh karena itu, tinjauan ini membahas mengenai penatalaksanaan hepatitis B. Kajian pustaka dilakukan dengan penelusuran pustaka dengan pencarian online mengenai regimen terapi hepatitis B melalui situs pencarian Google, Google Scholar, Research Gate. Penelusuran pustaka menggunakan kata kunci “Treatment of Hepatitis B Article”. Terdapat perbedaan terapi pada hepatitis B akut dan kronik. Pada kondisi akut, tujuan terapi hepatitis B adalah untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Sedangkan pada kondisi kronis, tujuan terapinya adalah untuk mengurangi risiko sirosis, kanker hati, dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang. Terapi farmakologi yang digunakan pada hepatitis B selama lima tahun terakhir yaitu golongan analog nukelosida, analog nukleotida dan interferon. Golongan analog nukleosida terdiri dari lamivudin, telbivudin, dan entecavir. Sedangkan golongan analog nukleotida terdiri dari tenofovir disoproxil fumarate, tenofovir alafenamid, dan adefovir.
Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Mencegah Radikalisme Arzy, Muhammad Dimas; Marasabessy, Keysha Nabilla Putri; Salsabila, Ghina; Attaya, Kalisa; Nuralyza, Imasayu; Nugrahani, Baiq Dwiyan; Dalila, Virga Fathiya
Journal of Social and Education Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Social and Education
Publisher : Lembaga Riset dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/3mhseg82

Abstract

Radikalisme merupakan tantangan besar bagi persatuan Indonesia karena tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila. Pendidikan Pancasila dianggap sebagai elemen kunci dalam menangkal paham radikal, khususnya di kalangan pemuda. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya memperkuat pendidikan Pancasila sebagai upaya pencegahan radikalisme di dunia pendidikan dan masyarakat. Beberapa manfaat penelitian ini antara lain: meningkatkan kesadaran akan perlunya penguatan ideologi nasional, menjadi pedoman dalam menyusun kurikulum pendidikan berbasis karakter, serta mempromosikan kolaborasi antar-pemangku kepentingan untuk melawan radikalisme. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis sumber-sumber akademis terpercaya dari jurnal ilmiah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Temuan penelitian mengungkap bahwa strategi efektif untuk memperkuat ketahanan ideologi pemuda dan mencegah radikalisme meliputi: penanaman nilai Pancasila sejak dini, optimalisasi media digital, penyatuan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, serta pendekatan multikultural dan kerja sama lintas sektor.
Literature Review: Genetic Engineering in Tuberculosis Vaccine Production Putri, Dhea Rizma Demula; Inggit, Baiq Putri Maharani Bine; Rahmatullah, Lalu Mas’ud; Dalila, Virga Fathiya; Utari, Weny Syafitri; Listyacahyani, Anggit
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.8233

Abstract

The tuberculosis (TB) vaccine contains a weakened form of the TB-causing agent. Currently, much research has focused on developing an effective and safe TB vaccine through genetic engineering. This review aims to analyze genetic engineering techniques in the production of tuberculosis (TB) vaccines. The analysis was conducted by gathering research data from various studies published between 2014-2024, available in PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar, using relevant keywords. Based on the literature review, several innovative methods in genetic engineering were identified, such as Polymerase Chain Reaction (PCR), Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA), in silico methods, multi-epitope vaccine development, and protein fusion-based vaccine development. Although there are challenges related to vaccine stability and clinical safety testing, innovations in genetic engineering technology hold the promise of significant progress in developing a more effective and durable TB vaccine. Among these methods, protein fusion-based and multi-epitope vaccines show the most promising potential in terms of effectiveness and long-lasting immune response.
HUBUNGAN KEYAKINAN TERAPI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS Fadilati, Nabila; Alfayzah, Faradillah; Utari, Widi Gustita; Dalila, Virga Fathiya; Andanalusia, Mahacita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2045 jumlah pasien meningkat pesat dibandingkan pada tahun 2021. Hal ini yang sangat mempengaruhi tingkat kepatuhan yaitu kepercayaan masyarakat terhadap Kesehatan. Secara umum di Indonesia semakin tinggi tingkat kepercayaan maka semakin tinggi juga kepatuhan dalam terapi dan pengobatan. Keyakinan diri merupakan elemen penting untuk meningkatkan perilaku patuh terhadap terapi pada penderita diabetes melitus. Tujuannya untuk menunjukkan secara jelas dari peneliti mengenai adanya hubungan keyakinan terapi terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus. Adapun karena belum adanya pernyataan yang jelas dari peneliti mengenai hubungan keyakinan terapi terhadap pasien diabetes melitus, maka dilakukan pencarian elektronik di google scholar, PubMed, MEDLINE. Pencarian literatur yang terkait berdasarkan kata kunci pencarian adalah “keyakinan”, “kepatuhan”, “diabetes”, “Indonesia”. Dimana memperoleh sebanyak 278 hasil Setelah penyempitan pencarian dan pemindaian referensi, 28 penelitian memenuhi syarat. Studi yang dianalisis menunjukkan adanya persepsi positif yaitu semakin tinggi manfaat yang dirasakan oleh pasien dari penggunaan obat maka kepatuhan  minum   obat   akan   semakin   baik. Selain itu, efikasi diri, dukungan sosial, keluarga, serta penerimaan terhadap penyakit memiliki efek menguntungkan pada kepatuhan pengobatan. Sebaliknya timbulnya keyakinan negatif terhadap obat yang diresepkan dan presepsi negatif tentang pengobatan menyebabkan ketidakpatuhan. Kesimpulannya, berdasarkan para peneliti menunjukkan bahwa hubungan keyakinan terapi terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus mempunyai dukungan ilmiah yang dapat dibuktikan.
GAMBARAN PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI APOTEK KIMIA FARMA 134 PEJANGGIK Maziya, Raehanul; Dalila, Virga Fathiya; Andanalusia, Mahacita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32538

Abstract

Apotek merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berfokus pada pelayanan kefarmasian, mulai dari menyediakan hingga mendistribusikan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik merupakan salah satu apotek yang paling ramai di Kota Mataram. Hal ini menyebabkan Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik menyediakan obat-obatan dalam jumlah banyak agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tingginya jumlah persediaan obat ini menyebabkan angka kejadian obat kadaluarsa di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik menjadi cukup tinggi. Obat yang sudah kadaluarsa tidak dapat dikonsumsi lagi karena dikhawatirkan dapat membahayakan nyawa pasien mengingat obat-obatan tersebut sudah mengalami reaksi degradasi. Untuk itu, perlu dilakukan pengelolaan obat kadaluarsa dengan baik dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik sudah melakukan pengelolaan obat kadaluarsa sesuai aturan atau tidak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan desain deskriptif eksploratif. Dimana, penulis melakukan pengambilan data secara kualitatif dengan melakukan wawancara terstruktur pada salah satu petugas Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik terkait dengan pengelolaan obat kadaluarsa di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik tidak melakukan pemusnahan obat mandiri melainkan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melakukan pemusnahan obat. Akan tetapi, Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik sudah melakukan pengelolaan obat sebelum pemusnahan sesuai dengan aturan yang ada.
EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DI APOTEK KIMIA FARMA 134 PEJANGGIK Dalila, Virga Fathiya; Maziya, Raehanul; Andanalusia, Mahacita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32539

Abstract

Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat sebagai garis terdepan dalam distribusi obat-obatan. Guna menjamin mutu pelayanan kefarmasian, perlu adanya standar pelayanan kefarmasian di apotek, termasuk dalam pengelolaan sediaan farmasi khususnya aspek penyimpanan obat. Evaluasi penyimpanan obat bertujuan untuk memastikan bahwa obat disimpan dalam kondisi optimal untuk menjaga mutu dan efektivitasnya. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan pendekatan observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah sistem penyimpanan obat di apotek, sedangkan sampel yang digunakan adalah sistem penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dengan checklist standar penyimpanan. Penelitian dilakukan selama periode September hingga November 2023 di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik. Hasil menunjukkan penyimpanan obat berdasarkan aspek sarana dan prasarana memiliki kategori baik dengan persentase implementasi 83,33% serta penyimpanan obat khusus dan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika tergolong sangat baik dengan masing-masing persentase implementasi 100%. Secara keseluruhan, Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik memenuhi standar penyimpanan obat yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek serta dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma sangat baik dengan sarana prasarana yang tergolong sangat baik serta penyimpanan obat khusus, narkotika dan psikotropika yang sangat baik.