Perkembangan manajemen rantai pasok mendorong pentingnya optimalisasi distribusi untuk meningkatkan efisiensi operasional. PT. Fertilizer Adhinatha Conan (FAC), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan pupuk dan agrokimia, memiliki tantangan dalam pendistribusian produknya. Pendistribusian menggunakan empat unit mobil pick-up sewaan yang masing-masing berkapasitas 2500 kg, dengan penentuan rute berdasarkan pengalaman pribadi supir. Namun, dengan total permintaan 6550 kg menunjukkan adanya ketidakefisienan dalam perencanaan distribusi sehingga banyak kapasitas angkut yang terbuang. Selain itu, pembagian muatan yang tidak efisien dan terpisah-pisah beresiko pada jarak tempuh yang lebih jauh, sehingga menimbulkan keterlambatan pengiriman dan berdampak pada kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rute distribusi optimal dengan memaksimalkan kapasitas kendaraan dan meminimalkan total jarak tempuh. Rute dikatakan optimal ketika setiap konsumen dikunjungi sekali jalan dan pengangkutan tidak melebihi kapasitas kendaraan sehingga diperoleh total jarak tempuh yang minimum. Langkah awal penelitian mencakup pengumpulan data jarak antar lokasi, permintaan konsumen, serta kapasitas kendaraan. Permasalahan yang ada dirumuskan ke dalam model Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) dan diselesaikan menggunakan algoritma Clarke and Wright Savings untuk pengelompokan rute, serta algoritma Nearest Neighbour dan Cheapest Insert untuk pengurutan kunjungan dari setiap rute. Hasil penelitian didapat bahwa algoritma Cheapest Insert mampu menghasilkan total jarak tempuh yang minimum sebesar 212,15 km dibandingkan Nearest Neighbour, yakni 233,45 km. Dari total jarak menggunakan algoritma Cheapest Insert juga menunjukkan hasil yang minimum dibandingkan rute awal perusahaan dengan selisih sebesar 12,85 km dengan penggunaan tiga kendaraan.
Copyrights © 2025