Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Mariatul Kiftiah, Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 03 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.128 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i03.16766

Abstract

Lintasan produksi merupakan suatu proses kegiatan produksi yang terdiri dari sejumlah area kerja yang ditangani seorang operator atau lebih untuk membuat suatu produk. Sedangkan keseimbangan lintasan adalah serangkaian proses penyeimbangan stasiun kerja dengan cara mendistribusikan tiap-tiap elemen kerja ke stasiun kerja hingga waktu pengerjaan tiap stasiun kerja relatif sama. Adapun tujuan keseimbangan lintasan produksi yaitu meminimasi waktu menganggur di tiap stasiun kerja dan menyeimbangkan beban kerja pada tiap-tiap stasiun kerja sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi pada setiap stasiun kerja. Metode Moodie Young adalah salah satu metode keseimbangan lintasan yang mampu memecahkan permasalahan pada kesimbangan lintasan dan hasil yang didapat mendekati efisien. Metode Moodie Young adalah metode keseimbangan yang menggunakan dua tahap analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan keseimbangan stasiun kerja dan menentukan efisiensi lintasan, balance delay, dan smoothes index. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengurangan stasiun kerja, dari 6 stasiun kerja menjadi 3 stasiun kerja sehingga waktu menganggur disetiap stasiun lebih minimum. Selanjutnya hasil yang diperoleh setelah menggunakan metode Moodie Young adalah tingkat efisiensi lintasan sebesar 85,89% kemudian nilai balance delay yang diperoleh sebesar dan smoothes index yang diperoleh sebesar 40,98 menit. Kata Kunci: balance delay, smoothes index, Moodie Young.
ANALISIS ALGORITMA FLOYD UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA SETIAP PASANGAN SIMPUL Bayu Prihandono, Syurya Pratiningsih, Neva Satyahadewi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 01 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.606 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i01.14893

Abstract

Penentuan lintasan terpendek dapat dilakukan dengan beberapa algoritma, salah satunya dengan Algoritma Floyd. Algoritma Floyd merupakan algoritma perhitungan untuk mencari lintasan terpendek pada setiap pasangan simpul (all pairs shortest path). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mengaplikasikan Algoritma Floyd untuk menentukan lintasan terpendek setiap pasangan simpul. Salah satu penerapan Algoritma Floyd digunakan untuk menentukan lintasan terpendek antar tempat kunjungan wisata di Kota Singkawang. Pencarian lintasan terpendek menggunakan Algoritma Floyd dimaksudkan untuk meminimalisir kemungkinan wisatawan berputar-putar mengitari Kota Singkawang. Daftar nama tempat wisata diperoleh dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang dan data besarnya jarak antar tempat kunjungan wisata diperoleh dari Dinas Bina Marga Kota Singkawang dan bantuan Google Map. Data bobot diinterpretasikan ke dalam bentuk matriks , dimana merupakan jumlah simpul. Matriks pendahulu (predecessor) kemudian dibentuk untuk mendapatkan lintasan terpendek pada iterasi 1. Setelah itu dilakukan iterasi sebanyak . Penentuan bobot lintasan terpendek adalah nilai dari setiap elemen pada matriks bobot. Sehingga lintasan yang dilalui dari simpul awal ke simpul tujuan diberikan oleh matriks pendahulu. Lintasan terpendek yang diperoleh untuk menempuh semua simpul dengan salah satu simpul boleh dilewati kembali adalah dengan panjang lintasannya 110,7 km. Kata kunci : lintasan terpendek, algoritma Floyd, matriks, simpul
ALGORITMA AFFINE SCALING UNTUK MENGOPTIMALKAN AKSES LISTRIK PEDESAAN JAWA DAN KALIMANTAN Helmi., Muhariah, Bayu Prihandono,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.337 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.11293

Abstract

Program listrik pedesaan adalah program pelayanan listrik untuk konsumen yang tinggal di daerah yang tidak terletak di ibu kota negara, provinsi dan kabupaten. Perencanaan program listrik pedesaan melibatkan Pemerintah Daerah dan PLN. Pada pembangunan listrik pedesaan banyak menghadapi kendala terutama pada teknologi, modal, dan kondisi daerah pedesaan yang banyak terdiri dari pulau-pulau kecil dan tersebar. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis akses listrik pada program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan tahun 2008 sudah optimal atau belum menggunakan Algoritma Affine Scaling. Dalam menyelesaikan permasalahan menggunakan algoritma Affine Scaling terdapat tiga konsep dasar. Pertama menentukan nilai awal melalui bagian dalam (interior) daerah feasible ke arah solusi yang optimal. Kedua, titik interior bergerak dengan sebuah arah yang meningkatkan nilai fungsi tujuan pada kemungkinan rata-rata yang paling cepat. Terakhir, mengubah daerah feasible untuk memindahkan solusi percobaan ke dekat pusatnya sehingga memungkinkan sebuah peningkatan besar saat konsep dua diterapkan. Dari hasil algoritma Affine Scaling didapat bahwa program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan masih bisa di optimalkan, sehingga bila dilakukan optimasi menggunakan Algoritma Affine Scaling diperoleh peningkatan akses listrik sebesar 6,3% dan bisa menghemat anggaran sebesar 0,015%.  Sehingga langkah kebijakan yang diambil adalah mengoptimalkan pendanaan listrik pedesaan yang terbatas dengan bantuan Algoritma Affine Scaling sehingga lebih efektif dan efisien.   Kata kunci: Pemrograman Linear, Affine Scaling, Optimalisasi
PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR BERDERAJAT DUA MENGGUNAKAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI Bayu Prihandono, Ikon Pratikno, Nilamsari Kususmastuti,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.274 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.12659

Abstract

Persamaan nonlinear adalah suatu persamaan yang pangkat variabelnya lebih dari satu atau terdapat suku  dari persamaan yang merupakan hasilkali dari dua atau lebih variabel-variabelnya. Sedangkan sistem persamaan nonlinear adalah kumpulan dari persamaan nonlinear. Penelitian ini bertujuan mencari solusi dari persamaan dan sistem persamaan nonlinear dengan menggunakan metode Hopfield modifikasi. Metode Hopfield adalah metode pengembangan jaringan saraf tiruan yang diterapkan ke dalam jaringan listrik R-C. Metode Hopfield bertujuan mengetahui proses arus yang mengalir pada jaringan listrik. Metode Hopfield dapat digunakan untuk mencari solusi dari persamaan maupun sistem persamaan dengan memodifikasi Metode Hopfield. Metode Hopfield modifikasi merupakan pengembangan metode Hopfield dengan menambahkan integrator metode Euler dan fungsi sigmoid unilopar serta mengasumsikan bahwa arus yang mengalir pada jaringan dengan penyebaran variabel. Metode Hopfield modifikasi termasuk salah satu metode numerik dimana solusi yang didapatkan merupakan solusi hampiran. Langkah-langkah metode Hopfield modifikasi dimulai dari menyelidiki apakah nilai f(1,1,...,1)≥ Pi . Setelah itu dilanjutkan mengubah bentuk persamaan ke dalam fungsi energi persamaan, kemudian fungsi  tersebut diturunkan terhadap variabel-variabel dalam persamaan. Hasil-hasil dari derivatif digunakan untuk mendapatkan fungsi energi jaringan metode Hopfield modifikasi dan langkah untuk proses pembaharuan nilai inputan (ui) dan variable (xj) (Iterasi pada metode Hopfield modifikasi akan berhenti apabila nilai absolut fungsi variabel dijumlahkan dengan negatif nilai persamaan kurang dari kriteria pemberhentian atau maksimum iterasi yang sudah ditentukan. Nilai variabel yang didapatkan merupakan solusi dari masalah persamaan dan sistem persamaan nonlinear tersebut.   Kata Kunci: metode Euler,fungsi sigmoid, jaringan saraf tiruan, jaringan Hopfield
ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Shantika Martha, Cindy Cipta Sari, Bayu Prihandono,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.502 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.11614

Abstract

Traveling Salesman Problem (TSP) merupakan permasalahan optimasi yang mencari rute terpendek  dengan ruang pencarian yang besar. Ukuran ruang pencarian yang besar menjadi permasalahan dalam menentukan rute terpendek sehingga diperlukan metode Heuristik yang mampu menyelesaikan permasalahan TSP. Algoritma Ant System (AS) merupakan salah satu metode Heuristik yang terinspirasi terhadap makhluk hidup yaitu semut  yang dapat mencari rute terpendek dalam mencari makanan.  Sehingga pada penelitian ini mengaplikasikan algoritma AS untuk menyelesaikan permasalahan TSP. Langkah pertama adalah menginisialisasi parameter yang digunakan. Pada pengujian parameter didapat parameter yang memiliki kinerja yang baik dalam menghasilkan rute terpendek yaitu α=1, β=2,5 dan ρ=0,9. Langkah selanjutnya menentukan rute perjalanan dan memperbarui intensitas pheromone pada setiap edge yang dilewati. Hasil yang diperoleh untuk contoh kasus yang diambil yaitu panjang rute terpendek yang dilalui pengantar koran sebesar 18,814 km dengan rute terpendek dimulai dari Jalan Gusti Sulung Lelanang – Jalan A. Marzuki – Jalan M. Sohor – Jalan Prof. M. Yamin Gg Sederhana – Jalan Pangeran Natakusuma Gg Sekolah – Jalan Pangeran Natakusuma Gg Jambi – Jalan Alianyang Gg Kencana 2 – Jalan Bukit Barisan – Jalan Johar – Jalan Setia Budi – Jalan Wr. Supratman – Jalan Gusti Sulung Lelanang. Kata Kunci : Algoritma Ant System, Traveling Salesman Problem
ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK DAN OPTIMALISASI KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK Dadan Kusnandar., Supriyani Wijayanti, Bayu Prihandono,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.942 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.11619

Abstract

Pencarian lintasan terpendek dan pembagian tugas dalam pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) diperlukan supaya sampah yang ada di TPS dapat terangkut secara maksimal sesuai waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun model lintasan terpendek dan menentukan jumlah kendaraan dalam pengangkutan sampah dari TPS ke TPA. Data banyaknya TPS dan jarak jalan dibuat dalam model graf berdasarkan letak wilayah pada peta Kota Pontianak. Lintasan terpendek dalam pengangkutan sampah di Kota Pontianak didapat dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dan waktu yang ditentukan dalam pengangkutan sampah yaitu mulai pukul 02.00 WIB  ditargetkan selesai maksimal pukul 07.00 WIB. Penentuan jumlah kendaraan didasarkan pada banyaknya TPS, lintasan terpendek dan waktu maksimal lima jam bagi tiap kendaraan. Berdasarkan penentuan jumlah kendaraan dari lintasan terpendek  yang diperoleh dengan Algoritma Dijkstra didapat jumlah kendaraan yang dibutuhkan yaitu sebanyak 48 kendaraan. Kata kunci:teori graf, jumlah kendaraan
IDENTIFIKASI AUTOKORELASI SPASIAL PADA PENYEBARAN ANAK TERLANTAR DI KABUPATEN KETAPANG DENGAN INDEKS MORAN Bayu Prihandono, Adi retno Kuncoro Shantika Martha
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 03 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.918 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i03.17540

Abstract

Tingkat penyebaran anak terlantar di suatu daerah diperkirakan dapat dipengaruhi oleh penyebaran anak terlantar di daerah lain yang berdekatan. Pernyataan tersebut didukung oleh hukum geografi pertama yang diungkapkan Tobler yang menyatakan “segala sesuatu saling berhubungan satu sama lain dan sesuatu yang berada lebih dekat mempunyai  hubungan  yang  lebih  erat dibandingkan   dengan   yang   berada   lebih   jauh”. Oleh karena itu, jika suatu daerah memiliki jumlah anak terlantar yang tinggi, maka diduga daerah tersebut akan mempengaruhi jumlah anak terlantar di daerah yang berbatasan langsung dengannya. Ukuran kemiripan pada jumlah anak terlantar ini dapat diketahui dengan menghitung autokorelasi spasial. Autokorelasi spasial adalah ukuran kemiripan dari objek dalam suatu ruang sampel. Autokorelasi spasial dapat dicari dengan menggunakan metode indeks moran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi spasial pada penyebaran anak terlantar di Kabupaten Ketapang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi spasial pada penyebaran anak terlantar karena nilai Indeks Moran sebesar 0.0049. Nilai ini mendekati nol sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran anak terlantar di masing-masing kecamatan tidak saling mempengaruhi satu sama lain dan polanya adalah menyebar. Kata Kunci : Anak Terlantar, Indeks Moran, Autokorelasi Spasial
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO Bayu Prihandono, Naufal Helmi, Mariatul Kiftiah,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 03 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.606 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i03.16704

Abstract

Persamaan diferensial parsial linear (PDPL) dapat diselesaikan secara analitik dan numerik. Salah satu penyelesaian PDPL secara analitik yaitu dengan menggunakan metode transformasi Artion-Fundo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan penyelesaian PDPL menggunakan metode transformasi Artion-Fundo. Penyelesaian persamaan diferensial parsial linear dengan metode transformasi Artion-Fundo dilakukan dengan cara mentransformasikan PDPL sehingga diperoleh persamaan diferensial biasa linear (PDBL). Selanjutnya PDBL yang diperoleh diselesaikan, dan kemudian penyelesaian dari PDBL ditransformasikan dengan menggunakan invers transformasi Artion-Fundo. Hasil inversi penyelesaian PDBL merupakan penyelesaian dari PDPL. Penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi Artion-Fundo dapat menyelesaikan PDPL orde satu dan orde dua dengan koefisien konstan. Kata kunci : Transformasi Artion-Fundo, Persamaan Diferensial Parsial Linear
PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Overseas International Tbk. Cabang Pontianak) Bayu Prihandono, Khairul Saleh, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.604 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.11888

Abstract

Algoritma Cheapest Insertion Heuristic (CIH) adalah algoritma yang membangun suatu  tour (perjalanan) dengan membuat rute terpendek dengan bobot minimal dan secara berturut-turut ditambah dengan tempat baru. Tahapan pertama yaitu menentukan titik awal dan akhir. Setelah itu yang dilakukan adalah membangun subtour antara dua lokasi tersebut. Subtour merupakan perjalanan dari lokasi pertama dan berakhir di lokasi pertama juga. Setelah itu yang dilakukan adalah membangun subtour antara dua lokasi tersebut. Setelah itu ganti salah satu arah busur dari dua lokasi dengan kombinasi dua busur, yaitu busur (i,j) dengan busur (i,k) dan busur (k,j), dengan k diambil dari lokasi yang belum masuk subtour dan dengan sisipan terkecil. Penentuan sisipan dengan cara: Cik + Ckj - Cij dengan artian Cik adalah jarak dari lokasi i ke lokasi k, Ckj adalah jarak dari lokasi k ke lokasi j dan Cij adalah jarak dari lokasi i ke lokasi j. Jika seluruh lokasi sudah masuk ke dalam subtour maka pengerjaan mencari rute terpendek sudah selesai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji algoritma CIH, menentukan rute terpendek dengan algoritma CIH dan membuat model graf dari rute terpendek dari algoritma CIH. PT. Wicaksana Overseas International Tbk. cabang Pontianak adalah perusahaan yang mendistribusikan beberapa produk terkenal seperti Aqua, White Oat, Gaga, Susu Bendera, Mie 100, Tulipe, Teh Keris, Delident, Jet Star dan Dynex yang didistribusikan ke sembilan swalayan di daerah Kota Pontianak. Dalam penelitian ini diperoleh rute terpendek yaitu PT.Wicaksana Overseas International Tbk → Citra Jeruju → Mitra Mart → Garuda Mitra → Mitra Anda → Kaisar → Harum Manis → Ramayana → Ligo Mitra → Mitra Mart → PT.Wicaksana Overseas International Tbk dengan jarak tempuh dalam sekali perjalanan adalah sebesar 11.593 meter. Kata Kunci : Cheapest Insertion Heuristic, Rute terpendek
SISTEM PENDISTRIBUSIAN ELPIJI 3 KG MENGGUNAKAN METODE TABU SEARCH Eka Wulan Ramadhani, Sari Lestari, Bayu Prihandono,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 02 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v5i02.15621

Abstract

Elpiji adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT. Pertamina (Persero). Pendistribusian elpiji dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) ke setiap pangkalan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Kalimantan Barat dalam hal distribusi elpiji. Pendistribusian elpiji termasuk ke dalam Vehicle Routing Problem (VRP), yaitu merupakan permasalahan pendistribusian barang/jasa yang dipengaruhi oleh permintaan dan kapasitas kendaraan. Penyelesaian VRP pada kasus ini menggunakan metode tabu search dengan membangkitkan solusi awal/penentuan rute awal menggunakan metode Nearest Neigbourhood (NN) dan Clarke Wright and saving. Penyelesaiaan permasalahan pendistribusian dengan penentuan solusi awal pada tabu search menggunakan metode NN didapat delapan rute dengan total jarak tempuh keseluruhan rute adalah 394.321 km. Sedangkan dengan metode Clarke Wright and saving didapat sembilan rute dengan total jarak tempuh adalah 402.703 km. Penentuan rute awal dengan metode NN dan tabu search menghasilkan rute yang lebih optimal yang dilihat berdasarkan banyaknya rute sehingga sistem pendistribusian lebih efesien, selanjutnya dilihat berdasarkan jarak tempuh tiap rute dan total jarak tempuh keseluruhan rute sehingga menghemat biaya dalam penggunaan bahan bakar bensin dan waktu dalam mendistribusikan elpiji. Kata Kunci : VRP, Nearest Neigbourhood, Tabu Search