Sosial-emosional menjadi aspek yang minim diperhatikan dalam pembelajaran musik didasari atas fokus berlebih terhadap penguasaan alat musik dalam capaiannya. Penelitian ini mengeksplorasi peran kurikulum pendidikan musik dalam mendukung perkembangan sosial-emosional siswa di berbagai jenjang pendidikan. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, temuan menunjukkan bahwa musik berfungsi sebagai sarana ekspresi emosi yang efektif, membantu siswa menyalurkan dan mengelola perasaan mereka. Partisipasi dalam ansambel musik, seperti paduan suara dan orkestra, mengembangkan keterampilan sosial siswa, termasuk komunikasi dan kerjasama. Selain itu, keterlibatan dalam program musik berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan emosional siswa, mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kebahagiaan. Strategi pengajaran yang mengintegrasikan pembelajaran sosial-emosional (SEL) dalam pendidikan musik terbukti efektif dalam mendukung perkembangan holistik siswa. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi hambatan signifikan dalam implementasi, seperti kurangnya pelatihan guru dan keterbatasan sumber daya. Implikasi dari temuan ini menekankan perlunya pengembangan kurikulum musik yang lebih inklusif dan holistik serta peningkatan pelatihan dan dukungan sumber daya bagi guru. Rekomendasi untuk pembuat kebijakan dan pendidik mencakup peningkatan pelatihan guru dalam pendekatan pengajaran yang mendukung sosial-emosional, alokasi sumber daya yang memadai untuk program musik, dan penelitian lebih lanjut tentang dampak jangka panjang pendidikan musik terhadap perkembangan sosial-emosional siswa. Dengan demikian, pendidikan musik dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa, menciptakan individu yang seimbang secara akademis dan emosional.
Copyrights © 2024