Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bacaan-bacaan dalam proses pelaksanaan tradisi, manfaat pelaksanaan tradisi serta untuk mengetahui pemahaman pelaku tradisi kupat qunutan terhadap bacaan yang terdapat didalamnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif-kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu tafsir, fenomenologi dan sosiologis. Sumber data primer dari masyarakat yang terlibat langsung dalam tradisi, sedangkan sumber data sekunder yaitu berupa buku, jurnal dan artikel. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada hakikatnya bacaan dalam pelaksanaan tradisi kupat qunutan merupakan bacaan yang barsumber dari al-Qur’an yaitu QS al-Fatihah/1: 1-7, QS al-Baqarah/2: 1-5, QS al-Baqarah/2: 255, QS al-Ikhlas}/112: 1-4, QS al-Falaq/113: 1-5, QS al-Nas/114: 1-6 dan kalimat-kalimat zikir yaitu tahlil (la ilaha illa Allah), tahmid (al-H{amdulillah), takbir (Allahu akbar) dan istighfar (astaghfirullah al-Adzim). Tradisi kupat qunutan dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas terlaksanakannya ibadah puasa selama 15 hari pada bulan Ramadan dan menjadi tempat sedekah serta saling memaafkan untuk memperkuat tali persaudaraan sehingga mendapat keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa pada 15 hari berikutnya. Pelaku tradisi kupat qunutan memahami bacaan surah al fatihah sebagai surah yang dapat mempercepat terkabulnya do’a, serta surah al-Baqarah ayat 1-5 dipahami sebagai surah yang akan mendatangkan keberkahan, surah al-Baqarah ayat 255 dipahami sebagai ayat yang agung, surah al-Ikhlas dipahami sebagai simbol ketauhidan, surah al-Falaq dan al-Na>s dipahami sebagai tabir perlindungan, kalimat istighfar sebagai permohonan ampun, kalimat tahlil dipahami untuk memperbarui keimanan serta kalimat tasbih, tahmid dan takbir dipahami sebagai kalimat yang mampu menghadirkan ketenangan hati sehingga bacaan tersebut menjadi pilihan dalam proses tradisi tersebut.
Copyrights © 2024