Latar belakang: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan infeksi yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Hubungan seksual tidak sehat yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual salah satunya dapat malalui oral atau yang biasa disebut seks oral. Seks oral mengacu pada aktivitas seksual yang melibatkan rangsangan pada alat kelamin dengan menggunakan mulut, lidah, gigi atau tenggorokan. 14% hingga 50% remaja pernah melakukan seks oral sebelum pertama kali melakukan hubungan seksual. Data menunjukkan bahwa lebih banyak remaja yang melakukan seks oral dibandingkan seks vagina. Remaja perlu diberikan edukasi mengenai pencegahan infeksi menular seksual di rongga mulut. Metode: Pelaksanaan kegiatan secara efektif dibagi menjadi beberapa tahap yaitu identifikasi penyebab masalah, penentuan prioritas masalah, menetapkan alternatif pemecahan masalah, penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah, serta pelaksanaan program pengabdian. Hasil: Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan p-value = 0,000. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan infeksi menular seksual di rongga mulut.. Kesimpulan: Pelatihan dapat memberikan informasi kepada siswa tentang pencegahan infeksi menular seksual di rongga mulut. Setelah pemberian edukasi, siswa memiliki pengetahuan dan diharapkan takut untuk melakukan free sex dan menjaga kesehatan seksualnya.Kata kunci: Edukasi, Infeksi, Rongga Mulut
Copyrights © 2023