Madu Trigona merupakan produk hasil ternak lebah yang kaya akan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin, serta dikenal memiliki sifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi profil fitokimia dan aktivitas antioksidan madu Trigona yang difermentasi selama tujuh hari. Madu ini berasal dari lebah yang mengumpulkan nektar dari pohon pala (Myristica fragrans), manggis (Garcinia mangostana), dan durian (Durio zibethinus). Analisis yang dilakukan meliputi pH, kadar air, kadar alkohol, profil gula, total fenolik, saponin, dan aktivitas antioksidan. Fermentasi menyebabkan penurunan pH akibat produksi asam oleh mikroba serta peningkatan kadar air. Kadar glukosa dan sukrosa menurun dari 6,13% dan 4,83% pada hari ke-4 menjadi 3,99% dan 1,47% pada hari ke-7. Kadar alkohol meningkat hingga 6,21% b/b, menandakan aktivitas metabolisme Saccharomyces cerevisiae. Total fenolik menurun dari 1,508 menjadi 0,541 mg TAE/g pada hari ke-4 dan sedikit meningkat menjadi 0,707 mg TAE/g pada hari ke-7. Kandungan saponin turun dari 573,16 menjadi 147,66 mg KOH/g pada hari ke-4, lalu meningkat menjadi 429,84 mg KOH/g pada hari ke-7. Aktivitas antioksidan meningkat signifikan dari 3,17% menjadi 24,36%. Hasil ini menunjukkan bahwa fermentasi selama tujuh hari dapat meningkatkan aktivitas antioksidan sekaligus memodifikasi sifat fitokimia madu, sehingga berpotensi menjadi produk fungsional dari Indonesia tropis. Kata kunci: Fermentasi, Madu Trigona, Metabolit Sekunder, Nanas
Copyrights © 2025