Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi cacat pada proses finishing di CV XYZ, perusahaan penyamakan kulit sapi dan domba yang berlokasi di Garut, Jawa Barat. Observasi awal menunjukkan nilai sigma sebesar 3,6, dengan cacat dominan berupa Loose (30,01%), Cracking (25,02%), dan Snai (19,99%). Level sigma ini menunjukkan perlunya peningkatan kualitas untuk mencapai standar nasional dan internasional, termasuk standar kualitas USA. Pendekatan Six Sigma DMAIC diterapkan dengan berbagai alat analisis, seperti Pareto Chart dan Fishbone Diagram, untuk mengidentifikasi akar penyebab cacat yang meliputi faktor manusia (kurangnya pelatihan), metode (prosedur kerja tidak standar), material (kualitas bahan rendah), mesin (tekanan tidak stabil), dan lingkungan (suhu serta kelembapan tidak terkontrol). Pada tahap Improve, Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), Interrelationship Diagram, dan Affinity Diagram digunakan untuk merumuskan strategi perbaikan. Rekomendasi meliputi pelatihan pekerja, standarisasi prosedur kerja, perawatan mesin, serta pengendalian suhu dan kelembapan lingkungan. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk kulit nasional yang memenuhi standar internasional, sehingga mampu bersaing di pasar global.
Copyrights © 2025