Hubungan antar keluarga hendaknya ditunjukkan dengan saling menyayangi dan merangkul karena di dalamnya terdapat ikatan darah. Meski demikian, fenomena yang terjadi saat ini justru menunjukkan hal sebaliknya dengan banyaknya kasus pembunuhan atau tindak pidana yang dilakukan oleh sesama keluarga. Kejadian ini kembali mengingatkan kita pada dalil Al-Qur'an Q.S. Yusuf [12]: 9-14 yang menceritakan proses pembunuhan berencana terhadap saudaranya sendiri. Penelitian inipun berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang cenderung menggunakan sudut pandang komentator dalam analisisnya, sedangkan pada artikel ini penulis menggunakan semiotika strukturalisme Ferdinand de Saussure agar ditemukan makna yang lebih luas. Pada tahap ini penulis melihat bagaimana hubungan tanda-tanda yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara membunuh seseorang tidak hanya dengan merenggut nyawanya saja, namun bisa juga dengan melumpuhkan mentalnya atau menyesatkan orang yang dituju hingga terjerumus ke dalam kesalahan (melakukan pelanggaran), keluarga yang seharusnya menjadi sosok pelindung. sedangkan mengingatkan kebaikan bisa berubah menjadi serigala yaitu seseorang yang menusuk atau membunuh dengan keji.
Copyrights © 2023