Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Balancing Marketing and Sharia Compliance: A Study of Da'wah Management Models at Halal Centers in UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta and UIN Sunan Ampel Surabaya Nurmadiansyah, M. Toriq; MZ, Ahmad Murtaza; Syahputra, Satria Tenun
Al-Manaj : Jurnal Program Studi Manajemen Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Al-Manaj
Publisher : Prodi Manajemen Dakwah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/almanaj.v4i1.1774

Abstract

This study investigates the management models of halal centers at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta and UIN Sunan Ampel Surabaya, focusing on balancing marketing strategies and sharia compliance. Using a qualitative methodology with a phenomenological approach, the research explores the perspectives of ten halal center managers through observations and semi-structured interviews. Thematic analysis reveals a multi-dimensional understanding of halal, extending beyond consumables to include behaviors and societal implications. Both institutions emphasize product excellence and community safety, though their approaches differ. Key findings highlight the importance of integrating religious, regulatory, and market-based perspectives in halal certification, enhancing consumer trust and business credibility. Challenges include divergent regulations between BPJPH and the MUI fatwa commission and the lack of an accessible online registration system. Future research should focus on harmonizing regulatory frameworks and expanding certification processes to other industries. This study underscores the pivotal role of Halal Centers in promoting halal literacy and supporting government initiatives, thereby fostering a robust halal industry in Indonesia.
MAKNA TOLERANSI PERSPEKTIF TAFSIR AL-BURHAN DI DALAM SURAT AL-KAFIRUN MZ, Ahmad Murtaza; Mulkan, Muhammad
J-Alif : Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Budaya Islam Vol 6, No 1 (2021): J-Alif, Volume 6, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.304 KB) | DOI: 10.35329/jalif.v6i1.2214

Abstract

Paham toleransi secara bertahap mulai terkikis oleh paham-paham intoleran yang menggerogoti nilai-nilai toleransi yang sudah ditanamkan sejak dahulu. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bertujuan untuk menangkap paham toleransi perspektif mufasir nusantara yang terdapat dalam Surat Al-Kafirun dalam Tafsir Al-Burhan karya Abdul Karim Amrullah. Penelitian ini menemukan bahwa  seruan untuk saling bertoleransi antar umat agama dalam ajaran Agama Islam sudah dipraktikkan dari zaman ke zaman. Adanya individu yang melakukan tindak kekerasan atau aksi terorisme bukanlah bagian dari ajaran yang telah tertuang dalam Al-Qur’an, karena anjuran menebar kasih sayang dan cinta sesama manusia merupakan titik tekan dalam ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme dan perdamaian. Sehingga toleransi antar umat beragama secara serius dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat yang beragam.
Tasawuf Falsafi Ibnu Arabi; Telaah Kitab Hakikat Al-Ibadah Karam Amin Abu Bakr MZ, Ahmad Murtaza; Mutawakkil, Moch Ali; Khoirurroziqin, Khoirurroziqin
Journal of Islamic Thought and Philosophy Vol. 1 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jitp.2022.1.2.230-256

Abstract

Ibnu Arabi adalah sebagai pelopor tasawuf falsafi yang terkenal dengan pemikirannya yang menyelaraskan antara teks agama dan logika. Wahdatul Wujud dan Insan Kamil adalah salah satu gagasan Ibnu Arabi yang dapat beradaptasi setiap zaman yang datang dan terus menjadi pembahasan yang menarik. Konsep ketuhanan Ibnu Arabi berkisar pada puncak bernama Tajalliyat, Musyahadah, Kasyf dan Wahdah (kesatuan). Konsep-konsep tasawufnya semuanya bersumber dari pengalaman–pengalaman yang ia alami atau dalam bahasa lain Dzauqiyah (bangsa rasa). Selain konsep-konsep itu urusan teologi, ‘ubudiyah, hingga permasalahan-permasalahan kemasyarakatan lainnya dibahas didalam karya-karya Ibnu Arabi berdasar pandangan tasawuf falsafi. Keberbedaan pandangan Ibnu Arabi dari sufi-sufi yang lain menempatkan pada posisi yang sedikit tidak aman, walaupun demikian Ibnu Arabi adalah termasuk orang yang membuat Islam dibaca oleh dunia, selain adanya dukungan dari beberapa pandangan setelahnya.
Resepsi Al-Qur’an di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi, Jawa Timur MZ, Ahmad Murtaza; Rahmatiah, Ainusshoffa
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 22, No. 1 (2023): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2022.22104

Abstract

Abstract: This research is a qualitative study aimed at understanding how the reception of the Quran is actualized in the form of calligraphy, the factors underlying it, the process of creating the calligraphy, and the meaning of the calligraphy for Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1. The analytical method used in this research is descriptive-analytical research, which describes the main issues comprehensively and then analyzes them in detail, thus obtaining a deep understanding of the reception of the Quran in the form of calligraphy at Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, Mantingan, Ngawi, East Java. The results of this research indicate that Quranic calligraphy is one form of the reception of the Quran. There are several Quranic verses that form the basis of Gontor's education, and some verses are personally selected by the first guardian of Gontor Putri 1, Ust. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi. From the calligraphy, two types of receptions are found at Pondok Pesantren Gontor Putri 1: 1) Aesthetic Reception, where the Quran is accepted by female students and teachers of the school in the form of beauty and made the main decoration of the school 2) Functional Reception, where the Quran is accepted in the form of paintings and installed in prominent places in the school as visual educational aids for female students.Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktualisasi resepsi Al-Qur’an dalam bentuk kaligrafi, hal-hal yang melatarbelakanginya, proses kaligrafi tersebut dibuat dan makna dari kaligrafi tersebut bagi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif-analitis, yaitu metode analisis yang mendeskripsikan pokok permasalahan secara utuh dan kemudian dianalisis secara rinci, sehingga diperoleh gambaran secara mendalam resepsi Al-Qur’an dalam bentuk kaligrafi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kaligrafi Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk resepsi Al-Qur’an. Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang merupakan landasan dasar pendidikan Gontor, dan beberapa ayat merupakan ayat yang terpilih secara pribadi oleh pengasuh pertama Gontor Putri 1, Ust. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi. Dari kaligrafi tersebut, terdapat 2 jenis resepsi yang ditemukan di Pondok Pesantren Gontor Putri 1: 1) Resepsi Estetis, yaitu Al-Qur’an diterima oleh santriwati dan pengajar pondok dalam bentuk keindahan dan menjadikannya dekorasi utama pondok 2) Resepsi Fungsional, yaitu Al-Qur’an diterima dalam bentuk lukisan dan dipasang di tempat-tempat utama pondok sebagai saran pendidikan visual santriwati.
NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) AS A CUPPING MEDIA: A Living Hadith Discourse MZ, Ahmad Murtaza; Isnaini, Subi Nur; Syahputra, Satria Tenun
RIWAYAH Vol 8, No 2 (2022): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v8i2.15021

Abstract

As a method of traditional medicine, cupping began to be in great demand by the public. Of course, this is an interesting phenomenon to be discussed. With the development of science, especially in the field of therapy, cupping is combined with modern communication techniques, namely Neuro-Linguistic Programming (NLP). The attempt to combine cupping with NLP is a novelty aspect in the study of cupping. This practice is carried out at Kopsen Rumah Sehat Thibbunnabawi, one of the few cupping clinics that use NLP techniques as a medium. Therefore, this article examines how Neuro-Linguistic Programming becomes a medium used in cupping practice. This research is a type of qualitative research using a phenomenological approach. Data collection methods used are interviews, observation, and documentation. Using the descriptive analysis method, there were five research informants, consisting of one therapist and four patients. This study found that: first, understanding of text internalization from cupping hadiths is still limited to the patient’s educational background or practical experience of each individual. Thus, various reasons from patients believe in cupping as a treatment. Second, the application of NLP as a cupping medium makes patients more comfortable and confident in doing therapy. Third, the application of NLP might be a solution so that patients who come are healed physically and psychologically.[Sebagai metode pengobatan tradisional, bekam mulai banyak diminati masyarakat. Tentu ini menjadi fenomena yang menarik untuk di diskusikan dan dikaji. Terlebih seiring berkembangnya ilmu pengetahuan terkhusus dalam bidang terapi, bekam dipadukan dengan teknik komunikasi modern yakni Neuro Linguistic Programming (NLP). Upaya untuk memadukan antara bekam dengan NLP merupakan aspek kebaharuan dalam ranah kajian mengenai bekam. Praktik seperti ini dilakukan di Kopsen Rumah Sehat Thibbunnabawi menjadi salah satu dari sedikit klinik bekam yang menggunakan teknik NLP sebagai medianya. Oleh karenanya, artikel ini mengkaji bagaimana Neuro Linguistic Programming menjadi media yang digunakan dalam praktik bekam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian berjumlah 5 orang, terdiri dari 1 orang terapis, dan 4 pasien. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa: pertama, pemahaman mengenai internalisasi teks dari hadis berbekam masih sebatas latar belakang pendidikan pasien ataupun pengalaman empiris dari tiap individu. Sehingga beragam alasan dari pasien meyakini bekam sebagai sebuah pengobatan. Kedua, pengaplikasian NLP sebagai media bekam menjadikan pasien lebih nyaman dan percaya diri untuk melakukan terapi. Ketiga, penerapan NLP mungkin bisa menjadi solusi agar pasien yang datang tidak hanya sembuh secara fisik namun sembuh pula dari segi psikologis.]
The Role of Tafsīr Maqāṣidī in Contemporary Qur'anic Studies: An Analysis of Research at MIAT UIN Sunan Kalijaga Chirzin, Muhammad; MZ, Ahmad Murtaza; Huzaifah, Huzaifah
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v6i2.359

Abstract

The study of the Qur'an in Indonesia is currently undergoing significant transformations to maintain the relevance of its teachings in a modern context. The State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga, particularly the Master's Program in Qur'anic Studies and Interpretation (MIAT), has developed a new approach called tafsīr maqāṣidī, introduced by Abdul Mustaqim in 2019. This approach emphasizes understanding the objectives and principles of Sharia behind the Qur'anic text, allowing for interpretations that are more responsive to contemporary issues. This research aims to critically evaluate the application of tafsīr maqāṣidī in the theses of MIAT students at UIN Sunan Kalijaga, focusing on the depth, consistency, and quality of the interpretations, as well as identifying their strengths and weaknesses. The research question posed is: How does the application of tafsīr maqāṣidī enrich Qur'anic studies, and what challenges are faced in its implementation? The methodology used is a qualitative approach applying the reader-response theory, which asserts that the meaning of a text is formed through the interaction between the text and its readers. Analysis of various theses shows that tafsīr maqāṣidī enriches Qur'anic studies by linking the sacred text with contemporary issues such as the environment, governance, and social problems. However, limitations were found in the mastery of Arabic, ushul fiqh (principles of Islamic jurisprudence), classical Islamic texts (turāth), and engagement with contemporary studies, which affect the quality of interpretations. This research impacts a more comprehensive understanding of the application of tafsīr maqāṣidī and identifies areas that need improvement. Recommendations are provided to strengthen competencies in these areas so that tafsīr maqāṣidī can continue to develop and contribute significantly to Qur'anic studies in Indonesia. Studi Al-Qur'an di Indonesia kini mengalami transformasi signifikan untuk menjaga relevansi ajarannya dalam konteks modern. UIN Sunan Kalijaga, khususnya Program Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (MIAT), telah mengembangkan pendekatan baru yaitu tafsīr maqāṣidī yang diperkenalkan oleh Abdul Mustaqim pada 2019. Pendekatan ini menekankan pemahaman tujuan dan prinsip syariah di balik teks Al-Qur'an, memungkinkan interpretasi yang lebih responsif terhadap isu-isu kontemporer. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kritis penerapan tafsīr maqāṣidī dalam tesis-tesis mahasiswa MIAT UIN Sunan Kalijaga, dengan fokus pada kedalaman, konsistensi, dan kualitas penafsiran, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menerapkan teori tanggapan pembaca (reader-response theory), yang menegaskan bahwa makna teks terbentuk melalui interaksi antara teks dan pembacanya. Analisis terhadap berbagai tesis menunjukkan bahwa tafsīr maqāṣidī memperkaya kajian Al-Qur'an dengan mengaitkan teks suci dengan isu-isu seperti lingkungan, tata kelola pemerintahan, dan masalah sosial. Namun, ditemukan keterbatasan dalam penguasaan bahasa Arab, ushul fiqh, kitab turāth, dan keterlibatan dengan kajian kontemporer, yang mempengaruhi kualitas penafsiran. Penelitian ini berdampak pada pemahaman lebih komprehensif tentang penerapan tafsīr maqāṣidī dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Rekomendasi diberikan untuk memperkuat kompetensi di bidang-bidang tersebut agar tafsīr maqāṣidī dapat terus berkembang dan berkontribusi signifikan dalam studi Al-Qur'an di Indonesia.
Relasi Mubādalah Antara Pemerintah Dan Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19 Dalam Q.S An-Nisa' (4): 58-59 MZ, Ahmad Murtaza; Awaluddin, Raisa Zuhra Salsabila
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 16 No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v16i2.11784

Abstract

AbstractThis article explores the relationship between government and society found in Q.S An-Nisa' (4): 58-59 using Qira’ah Mubādalah. Qira’ah Mubādalah is a method involving two parties that embodies the concepts of reciprocity and collaboration between the two involved parties. The steps of the study are as follows: First, determine and authenticate the Islamic teachings contained in global books that serve as the foundation for comprehension; second, identify the primary ideas contained in the texts to be analyzed; third, deduce from the second step the gender that is not indicated in the text from the text's major premise. The data source for this qualitative study is publications on the topic. According to the findings of this study, the government and society must rebuild reciprocal ties to create post-pandemic progress. This article also discusses the education and health sectors. According to the author, these two sectors are among the other two that require repair and renewal.Keywords: Covid-19; Government; Mubādalah; QS. an-Nisa: 58-59; Society. AbstrakArtikel ini mendiskusikan tentang hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang terdapat dalam Q.S An-Nisa’ (4): 58-59 dengan menggunakan Qira’ah Mubādalah. Qira’ah Mubādalah merupakan pendekatan yang melibatkan dua belah pihak yang di dalamnya terkandung nilai-nilai kesalingan dan kerja sama antara dua belah pihak yang berkaitan. Adapun langkah-langkahnya Pertama, menentukan dan menegaskan prinsip dalam ajaran Islam yang terdapat dalam teks-teks universal yang menjadi dasar dari pemahaman. Kedua, menemukan pemikiran inti yang tersimpan dalam teks-teks yang akan dilakukan penafsiran. Ketiga, menurunkan ide pokok dari teks yang terdapat dalam langkah kedua kepada jenis kelamin yang tidak disebutkan dalam teks. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang sumber datanya berasal dari artikel-artikel yang terkait dengan tema ini. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa pemerintah dan masyarakat seyogyanya membangun kembali hubungan yang resiprokal sehingga dapat menciptakan kemajuan pasca pandemi. Artikel ini pula menyoroti dua sektor, yakni: pendidikan dan kesehatan. Yang kedua sektor ini menurut penulis salah dua dari sektor lain yang harus diperbaiki dan diperbaharui. Kata kunci: Covid-19; Masyarakat; Mubādalah, Pemerintah; QS. an-nisa: 58-59.
Contextualization of the Understanding of Qur'an Verses for Social Education MZ, Ahmad Murtaza; Ritonga, Abdullah Sani; ‘Aqila, Rosyda
Fahmina: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2024)
Publisher : UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY PADANGSIDIMPUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/fahmina.v1i2.10812

Abstract

The reading of the Qur'an universally reveals a more complex and contextual meaning related to social education. This research aims to contextualize the values of social education contained in the Qur'an as a whole. Qualitative methods are used in this study, with content analysis as the main analytical tool for the data presented. The primary data sources used are Qur'anic verses that have a social education dimension, while secondary data include theses, articles, dissertations, and other documents relevant to this research. The results of this study show that the social education contained in the Qur'an focuses not only on improving the quality of individuals, but also society as a whole. This goal can be achieved through guidance and internalization of the teachings of social education contained in the Qur'an from an early age. This research also shows that the universal reading of the Qur'an can reveal more complex mechanisms of understanding, which significantly enriches the understanding of the social educational values contained in it.
Repeated Interpretation: a Comparative study of Tafsir Al-Misbah and Kajian Tafsir Al-Misbah on Metro TV MZ, Ahmad Murtaza; Hidayat, M. Riyan; Muhammad Alwi HS; Idris Ahmad Rifai
DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/dinika.v7i1.5093

Abstract

Throughout history, the activity of interpreting the Qur’an can be carried out either orally or through writing alone or alltogether, resulting a what so called a repeated interpretation. This article seeks to shed a light on the last mentioned type of commentary that belongs to M. Quraish Shihab, a leading mufassir whose Tafsir Al-Misbah was a reiterpreted on his oral interpretation in the program “Kajian Tafsir Al-Mishbah” on Metro TV. As samples, his commentary on QS. Al-Qalam: 1-7 is chosen. Using a critical content and comparative analysis, this study concluded that the transformation of Shihab’s commentary from written to oral form did happen through several innovations and adjustments, in terms of content and display. Thus, Shihab’s role as a skillfull preacher is still obvious in his writings although the addressed audience then becomes vague. Several factors determine the occurrence of innovation and adjustment of M. Quraish Shihab’s interpretation, namely the role of Quraish Shihab in his written interpretation as originally an exegete turned into a preacher in his oral interpretation. In addition, the context of Tafsir Al-Misbah which is intended for the wider community is different from his oral interpretation with thepresence of audiences in a more specific background.
Tasawuf Falsafi Ibnu Arabi: Telaah Kitab Hakikat Al-Ibadah Karam Amin Abu Bakr MZ, Ahmad Murtaza; Mutawakkil, Moch Ali; Khoirurroziqin, Khoirurroziqin
Journal of Islamic Thought and Philosophy Vol. 1 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jitp.2022.1.2.230-256

Abstract

Ibnu Arabi adalah sebagai pelopor tasawuf falsafi yang terkenal dengan pemikirannya yang menyelaraskan antara teks agama dan logika. Wahdatul Wujud dan Insan Kamil adalah salah satu gagasan Ibnu Arabi yang dapat beradaptasi setiap zaman yang datang dan terus menjadi pembahasan yang menarik. Konsep ketuhanan Ibnu Arabi berkisar pada puncak bernama Tajalliyat, Musyahadah, Kasyf dan Wahdah (kesatuan). Konsep-konsep tasawufnya semuanya bersumber dari pengalaman–pengalaman yang ia alami atau dalam bahasa lain Dzauqiyah (bangsa rasa). Selain konsep-konsep itu urusan teologi, ‘ubudiyah, hingga permasalahan-permasalahan kemasyarakatan lainnya dibahas didalam karya-karya Ibnu Arabi berdasar pandangan tasawuf falsafi. Keberbedaan pandangan Ibnu Arabi dari sufi-sufi yang lain menempatkan pada posisi yang sedikit tidak aman, walaupun demikian Ibnu Arabi adalah termasuk orang yang membuat Islam dibaca oleh dunia, selain adanya dukungan dari beberapa pandangan setelahnya.