<![CDATA[Peningkatan pembangunan infrastruktur di Indonesia berdampak pada peningkatan penggunaan lahan. Hanya saja tidak semua lahan memiliki karakteristik geoteknik yang memenuhi persyaratan untuk dibangun suatu infrastruktur di atasnya. Lahan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut disebut tanah bermasalah. Salah satu jenis tanah bermasalah yang paling sering ditemui di Indonesia khususnya pulau Sumatera adalah tanah gambut. Tanah gambut memiliki kandungan air yang tinggi dan berbanding lurus dengan nilai indeks permeabilitasnya. Tanah dengan indeks permeabilitas yang tinggi akan mudah mengalami penurunan yang sangat signifikan sehingga nilai daya dukung tanah ini sangat rendah. Agar tanah gambut tetap dapat digunakan, maka perlu dilakukan stabilisasi salah satu metodenya dengan menggunakan zat kimia. Pada penelitian ini digunakan campuran geopolimer sebagai bahan stabilisasi tanah gambut. Variasi campuran geopolimer yang digunakan adalah 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Pengujian dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan menggunakan pengujian UCT (Unconfined Compression Test). Pengujian ini mendapatkan nilai qu (kuat tekan bebas) dan nilai kohesi tanah gambut yang telah distabilisasi. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa peningkatan persentase jumlah campuran geopolimer pada tanah gambut akan berbanding lurus dengan meningkatnya nilai qu tanah gambut. Nilai qu tertinggi didapatkan sebesar 0,910 kg/cm2.]]>
Copyrights © 2024
