Kolesterol yang tinggi menjadi salah satu faktor risiko meningkatnya penyakit tidak menular di masyarakat. Data menunjukkan masih banyak penderita hiperkolesterolemia di Indonesia. Hal ini dapat berdampak terhadap tingginya angka kejadian dan munculnya berbagai masalah kesehatan pada kardiovaskular. Oleh karena itu, penting untuk menurunkan dan mengontrol kadar kolesterol pada penderitanya. Saat ini, ada beberapa terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk membantu penurunan kadar kolesterol, salah satunya melalui terapi bekam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sehat Medina Pekanbaru dengan melibatkan 25 orang responden yang diambil menggunakan accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat terapi bekam dan alat strips autocheck kolesterol merk Easy Touch GCU yang telah dikalibrasikan dan dalam kondisi yang baik. Data yang dikumpulkan berupa kadar kolesterol responden sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikan terapi bekam melalui lembar observasi. Terapi bekam sendiri diberikan oleh praktisi Rumah Sehat Medina Pekanbaru selama lebih kurang 45 menit. Hasil penelitian didapatkan p value 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan antara rerata kolesterol sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi bekam terhadap penurunan kadar kolesterol sebesar 37,56. Penelitian ini merekomendasikan penderita hiperkolesterolemia agar melakukan terapi bekam secara rutin untuk membantu menurunkan kadar kolesterol ke level normal.
Copyrights © 2025