<![CDATA[Kemampuan berpikir kritis dan metakognisi merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam memecahkan suatu permasalahan matematika, setiap peserta didik memiliki respon yang berbeda dalam menyikapi kesulitan tersebut yang dinamai dengan emotional quotient (EQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh antara variabel-variabel yang ada, yakni pengaruh emotional quotient terhadap Metakognisi dan Kemampuan Berpikir Kritis. Penelitian ini mengadopsi penelitian kuantitatif dengan pendekatan kasual sebagai desain penelitiannya, dilakukan di SMPN 3 Praya. data diakumulasikan dari 58 siswa yang ada di kelas VIII berdasarkan teknik sampling. Instrumen diuji menggunakan validitas dan reliabilitas konstruk SEM. Data kemudian akan dianalisis dengan menggunakan uji multivariat MANOVA untuk dilihat pengaruhnya. Adapun hasil yang didapatkan adalah bahwa emotional quotient memiliki pengaruh terhadap kedua variabel dependen sebesar 19 % dan sisa-nya dijelaskan melalui variabel lain. Secara parsial emotional quotient mempengaruhi metakognisi sebesar 84,5 % dan mempengaruhi kemampuan berpikir kritis sekitar 18 %. Temuan ini menegaskan pentingnya emotional quotient dalam memengaruhi metakognisi dan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Jadi untuk meningkatkan kemampuan metakognisi dan berpikir kritis membutuhkan emotional quotient yang tinggi.]]>
Copyrights © 2025
