Abstrak Artikel ini menjelaskan tentang Metode yang digunakan untuk menghafal Al-Qur’an bagi anak usia dini. Menurut Benjamin Bloom perkembangan kecerdasan anak terjadi sebanyak 50% di antara masa konsepsi dan usia 4 tahun, 30% terjadi antara usia 4 tahun dan 8 tahun, dan 20% berkembang diantara usia 8 tahun dan 17 tahun. Dengan ini penulis meninjau urgensi pendidikan anak usia dini, sehingga memilih objek penelitian di salah satu lembaga pendidikan berbasis Al-Qur’an untuk mengetahui implementasi metode hafalan 3T+1M (tafahhum, talaqqi, tikr?r dan mur?ja’ah) di lembaga pendidikan tersebut. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi metode 3T+1M ini dilaksanakan di TK Al-Iman Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dekomentasi. Sedangkan teknik analisisnya yaitu model interaktif. Adapun sumber data yang diambil yaitu data primer dan sekunder. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pelaksanaan menghafal Al-Qur’an dengan metode 3T+1M di TK Al-Iman yaitu: 1) Pesereta didik mengenal makna Al-Qur’an yang sedang dihafal (metode tafahhum), 2) Guru tahfiz memberikan contoh pelafalan ayat Al-Qur’an kepada peserta didik (metode talaqqi), 3) Peserta didik meniru bacaan yang telah ditalaqqi secara berulang-ulang sampai hafal (metode tikr?r), 4) Peserta didik mengulang hafalan untuk menjaga agar hafalan tersebut tidak mudah lupa (metode mur?ja’ah). Kata kunci: Menghafal Al-Qur’an, Metode 3T+1M, Anak Usia Dini.
Copyrights © 2024