Mesin induk adalah penggerak utama dalam operasional kapal laut. Sistem pendingin merupakan salah satu sistem dalam mendukung kinerja mesin induk. Pentingnya peran sistem pendingin maka penelitian ini membahas tentang faktor penyebab kebocoran pada pipa air laut, menentukan dampak yang terjadi, serta rekomendasi penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kebocoran. Pada karya tulis ilmiah ini Peneliti menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam mempermudah analisis data. Metode pengumpulan data yang Peneliti lakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan kebocoran pada pipa LO Cooler ialah korosi karena air laut yang bersifat korosif. Dampak yang terjadi ialah menyebabkan kinerja pompa menjadi terganggu. Berdasarkan analisis FMEA didapatkan nilai teringgi untuk severity adalah pompa sea water dengan point 4 , sedangkan occurance adalah pipa kapiler (tube) dengan nilai 4, dan detection adalah pompa sea water dengan nilai 5. Nilai risk priority number (RPN) paling tinggi adalah pompa sea water dengan hasil nilai 40. Oleh karena itu. Rekomendasi penanganan kebocoran pipa air laut adalah melakukan perawatan rutin dan ketersediaan suku cadang di atas kapal..
Copyrights © 2025