Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Failure Mode and Effect Analysis Kebocoran Pipa Air Laut Pendingin LO Cooler Mesin Induk Kapal KMP Agung Samudera XVIII Sukron, Ainaya Alfatihah; Imanto, Frenki; Gupron, Akhmad Kasan; Kristiyono, Antonius Edy; Nugroho, Azis
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18934

Abstract

Mesin induk adalah penggerak utama dalam operasional kapal laut. Sistem pendingin merupakan salah satu sistem dalam mendukung kinerja mesin induk. Pentingnya peran sistem pendingin maka penelitian ini membahas tentang faktor penyebab kebocoran pada pipa air laut, menentukan dampak yang terjadi, serta rekomendasi penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kebocoran. Pada karya tulis ilmiah ini Peneliti menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam mempermudah analisis data. Metode pengumpulan data yang Peneliti lakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan kebocoran pada pipa LO Cooler ialah korosi karena air laut yang bersifat korosif. Dampak yang terjadi ialah menyebabkan kinerja pompa menjadi terganggu. Berdasarkan analisis FMEA didapatkan nilai teringgi untuk severity  adalah pompa sea water dengan point 4 , sedangkan occurance adalah pipa kapiler (tube) dengan nilai 4, dan detection adalah pompa sea water dengan nilai 5. Nilai risk priority number (RPN) paling tinggi adalah pompa sea water dengan hasil nilai 40. Oleh karena itu. Rekomendasi penanganan kebocoran pipa air laut adalah melakukan perawatan rutin dan ketersediaan suku cadang di atas kapal..