Di wilayah kerja UPT Puskesmas Sebakung Jaya, cakupan pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah, yakni hanya sebesar 48%. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya cakupan ini antara lain tingkat pengetahuan ibu, status pekerjaan, dan dukungan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu, pekerjaan, serta dukungan keluarga terhadap praktik pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6–12 bulan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian mencakup seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 6–12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sebakung Jaya, Kabupaten Penajam Paser Utara, sebanyak 65 orang. Sampel terdiri dari 56 responden yang dipilih melalui teknik consecutive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak memberikan ASI eksklusif (67,9%), memiliki tingkat pengetahuan rendah (44,6%), sebagian besar tidak bekerja (60,7%), dan tidak memperoleh dukungan keluarga (55,4%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,000), status pekerjaan (p = 0,000), serta dukungan keluarga (p = 0,000) dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu, status pekerjaan, dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6–12 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Sebakung Jaya.
Copyrights © 2025