Penelitian ini mengeksplorasi berbagai aspek kesejahteraan psikologis, perilaku, dan mekanisme koping remaja dari keluarga Broken Home, yang sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan resiliensi untuk mengelola stres dan kesulitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk memahami makna kebahagiaan dari sudut pandang remaja Broken Home, dengan data dikumpulkan melalui studi literatur dari artikel penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis remaja dari keluarga Broken Home bervariasi dari tingkat yang tinggi hingga rendah, berdampak pada kesehatan mental mereka secara keseluruhan. Dampak dari keluarga yang berantakan meluas ke berbagai bidang kehidupan remaja, termasuk perilaku sosial, prestasi akademik, dan potensi keterlibatan dalam kegiatan kriminal. Tidak adanya dukungan keluarga dan lingkungan rumah yang stabil dapat berkontribusi pada kesulitan dalam kegiatan belajar dan kesehatan mental remaja. Pengalaman Broken Home juga memengaruhi konsep diri, penerimaan diri, dan pengungkapan diri remaja, sehingga memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Kesimpulannya, remaja dari keluarga Broken Home menghadapi tantangan unik yang dapat memengaruhi kesejahteraan dan kebahagiaan mereka secara keseluruhan. Faktor-faktor seperti ketahanan, strategi mengatasi emosi, penerimaan diri, dan kesadaran telah diidentifikasi sebagai elemen penting dalam menentukan tingkat kebahagiaan remaja dari keluarga yang berantakan. Intervensi yang disesuaikan, termasuk konseling, dukungan sosial, dan inisiatif pendidikan, sangat penting untuk mempromosikan kesejahteraan dan perkembangan positif remaja dari keluarga Broken Home.
Copyrights © 2024