Prevalensi hipertensi makin meningkat seiring pertambahan usia, ditambah dengan pertumbuhan jumlah populasi lanjut usia maka diperkirakan pada tahun 2025 sepertiga populasi dunia mengalami hipertensi. Salah satu cara mengendalikan hipertensi ialah dengan rutin meminum obat antihipertensi. Beberapa riset menunjukkan penggunaan obat antihipertensi dapat mengendalikan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan menurunkan mortalitas. Hipertensi menjadi masalah kesehatan utama di Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru pada tahun 2023, dimana lebih dari separuh pasien adalah lanjut usia. Meski telah mengikuti Prolanis dengan kegiatan rutin untuk pasien hipertensi, masih banyak ditemukan kasus hipertensi tidak terkendali dan ketidakpatuhan pasien minum obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan tekanan darah pada pasien hipertensi lanjut usia di Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Subyek penelitian diambil dengan teknik accidental sampling selama 7 hari kerja. Kepatuhan minum obat diukur dengan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale- 8 (MMAS-8) kemudian dihubungkan dengan perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah rejimen pengobatan terakhir (meningkat, menurun, tetap) menggunakan uji korelasi Spearman rank correlation. Hasilnya didapatkan mayoritas responden memiliki kepatuhan minum obat kategori rendah (58,1%), sementara 16,3% responden tidak mengalami perubahan tekanan darah, dan 37,2% responden justru mengalami peningkatan tekanan darah. Uji korelasi Spearman rank correlation menunjukkan korelasi signifikan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan tekanan darah dengan kekuatan korelasi lemah (p value= 0,017; r= 0,21 ).
Copyrights © 2025