Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Malassezia furfur Mursyida, Eliya; Shirleen, Senny; Hasan, Nurmaliza
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v13i1.323

Abstract

Malassezia furfur adalah jamur lipofilik yang menyebabkan penyakit Pityriasis versicolor. Pengobatan standar untuk Pityriasis versicolor umumnya melibatkan penggunaan antijamur; namun, resistensi dan efek samping telah memicu pencarian alternatif berbasis bahan alami. Kunyit (Curcuma domestica), dikenal memiliki aktivitas antijamur karena kandungan kurkuminoid dan minyak atsirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kandungan fitokimia yang terdapat dalam kunyit, serta mengevaluasi aktivitas ekstrak kunyit terhadap pertumbuhan Malassezia furfur. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post-test only with control group menggunakan metode difusi sumuran. Konsentrasi ekstrak yang diuji adalah 5%, 10%, 15%, dan 20%, dengan ketokonazol sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Perlakuan diinkubasi selama 48 jam. Zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong dan dianalisis dengan uji statistik One Way ANOVA serta uji lanjut Post hoc Bonferroni. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa kurkuminoid dan terpenoid dalam ekstrak kunyit. Uji sensitivitas menunjukkan diameter rata-rata zona hambat pada konsentrasi 20% adalah 9,67mm, 15% adalah 8,37mm, 10% adalah 6,29mm, 5% adalah 4,51mm, sedangkan kontrol positif menunjukkan zona hambat sebesar 18,35 mm dan kontrol negatif tidak menunjukkan zona hambat. Analisis One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok dan dalam kelompok perlakuan (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kunyit mampu menghambat pertumbuhan Malassezia furfur.
Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang asam urat dan pemeriksaan kesehatan di Kelurahan Lembah Sari, Rumbai Timur Wati, Huda Marlina; Mursyida, Eliya; Susanti, Lasiah; Surya, Alfin; Mardhiyani, Dini
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024848

Abstract

Asam urat merupakan salah satu radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki. Kadar asam urat antara pria dan wanita berbeda, dimana asam urat yang normal pada pria berkisar antara 2,5-7mg/dL dan pada wanita berkisar antara 1,5-6mg/dL. Asam urat yang tinggi dapat diobati dengan obat antiinflamasi non steroid seperti ibuprofen, dan sebagainya. Namun dapat juga dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dan pola hidup yang sehat. Pengetahuan masyarakat RT 02 RW 06 Lembah Sari masih minim terhadap asam urat. Pengabdian bertujuan untuk mengedukasi dan mendeteksi dini asam urat. Pengabdian ini dilakukan di RT 02 RW 06 Lembah Sari dengan cara pengisian kuesioner pretest, penyampaian materi secara langsung, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab, dan pengisian kuesioner posttest. Hasil pretest dan posttest terkait pengetahuan asam urat didapatkan adanya peningkatan pengetahuan peserta menjadi baik sebesar 46,2%. Pada pemeriksaan dari 4 orang prempuan didapatkan 50% peserta memiliki kadar asam urat yang tinggi, 1 peserta (25%) rendah, dan 1 peserta (25%) normal.
ANTIFUNGAL EFFECT OF TURMERIC EXTRACT (Curcuma domestica) IN LIQUID SOAP FORMULATION AGAINST THE GROWTH OF Malassezia furfur ATCC 14521 Mursyida, Eliya; Tanjung, Anellia Putri
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v14i1.523

Abstract

Turmeric (Curcuma domestica) has been identified as a potential natural antifungal agent due to its curcuminoids and essential oils. Malassezia furfur, a lipophilic fungus, is commonly found on human skin but can become pathogenic, causing Pityriasis versicolor. This study aimed to evaluate the antifungal activity of turmeric extract in a liquid soap formulation against Malassezia furfur. A post-test only with control group design was used, employing the well-diffusion method to assess antifungal efficacy. Turmeric extract was incorporated into liquid soap at concentrations of 10%, 15%, and 20%, with positive (commercial antifungal soap) and negative (soap base) controls. The inhibition zones were measured using a vernier caliper, and data were analyzed using One-Way ANOVA followed by post hoc Bonferroni testing. Results showed that all formulations met the Indonesian National Standards (SNI). The highest inhibition zone was observed at 20% concentration (17,46 mm), while the lowest was at 10% concentration (15,80 mm). ANOVA analysis confirmed significant differences between groups (p < 0,05). The study concludes that turmeric extract in liquid soap formulations demonstrates antifungal activity against Malassezia furfur and has potential as a natural alternative to synthetic antifungal agents.
Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Lanjut Usia Di Puskesmas Karyawanita Pekanbaru Susanti, Lasiah; Marlinawati, Huda; Mursyida, Eliya; Roza, Andalia; Elvitaria, Luluk
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 4 (2025): Volume 12 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i4.16540

Abstract

Prevalensi hipertensi makin meningkat seiring pertambahan usia, ditambah dengan pertumbuhan jumlah populasi lanjut usia maka diperkirakan pada tahun 2025 sepertiga populasi dunia mengalami hipertensi. Salah satu cara mengendalikan hipertensi ialah dengan rutin meminum obat antihipertensi. Beberapa riset menunjukkan penggunaan obat antihipertensi dapat mengendalikan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan menurunkan mortalitas. Hipertensi menjadi masalah kesehatan utama di Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru pada tahun 2023, dimana lebih dari separuh pasien adalah lanjut usia. Meski telah mengikuti Prolanis dengan kegiatan rutin untuk pasien hipertensi, masih banyak ditemukan kasus hipertensi tidak terkendali dan ketidakpatuhan pasien minum obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan tekanan darah pada pasien hipertensi lanjut usia di Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Subyek penelitian diambil dengan teknik accidental sampling selama 7 hari kerja. Kepatuhan minum obat diukur dengan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale- 8 (MMAS-8) kemudian dihubungkan dengan perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah rejimen pengobatan terakhir (meningkat, menurun, tetap) menggunakan uji korelasi Spearman rank correlation. Hasilnya didapatkan mayoritas responden memiliki kepatuhan minum obat kategori rendah (58,1%), sementara 16,3% responden tidak mengalami perubahan tekanan darah, dan 37,2% responden justru mengalami peningkatan tekanan darah. Uji korelasi Spearman rank correlation menunjukkan korelasi signifikan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan tekanan darah dengan kekuatan korelasi lemah (p value= 0,017; r= 0,21 ).
Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai Kurma “SUDEMA” dalam Upaya Meningkatkan Mikroba Baik Saluran Pencernaan di Kelurahan Lembah Sari, Rumbai Timur Mursyida, Eliya; Surya, Alfin; Widiasari, Santi; Oktariani, Eva; Sidoretno, Wahyu Margi; Wedyawatifitri, Riana Adelaide; Suryandhi, Guntur; Al-Basyari, M. Habib Mifta
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024797

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sekitar 71 varietas kedelai. Kedelai diketahui memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan susu sapi. Protein pada kedelai dapat mempernagruhi komunitas mikroba usus dan dapat juga digunakan sebagai prebiotik. Selain kedelai, kurma juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Bahkan susu kedelai dan kurma dikombinasi diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan. Masyarakat RT 02 RW 06 Lembah Sari masih minim terhadap kombinasi pengolahan susu kedelai kurma. Pengabdian bertujuan untuk melatih masyarakat dalam membuat susu kedelai kurma yang berstandar secara mandiri. Pengabdian ini dilakukan di RT 02 RW 06 Lembah Sari dengan cara melatih secara langsung pembuatan susu kedelai kurma yang disertai penyebaran leaflet tentang cara pembuatan susu kedelai kurma, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab, dan pengisian kuesioner terkait kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan pengabdian. Hasil pengabdian didapatkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan pelatihan ini dan dibuktikan dengan data dari pengisian kuesioner yang didapatkan bahwa masyarakat sangat setuju dan setuju dengan diadakannya kegiatan pelatihan ini.
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pencegahan Stunting Dan Konsumsi Tablet Tambah Darah Oktariani, Eva; Mursyida, Eliya; Nurmaliza; Ramdhan, Wahyu
JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jkems.v1i2.500

Abstract

Pendahuluan: stunting pada anak masih menjadi masalah gizi balita dunia. Pencegahan kejadian stunting di Indonesia memerlukan pencegahan sedini mungkin dan dilaksanakan sejak calon ibu berusia remaja. Tujuan: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Tangkerang Tengah tentang pengetahuan stunting dan konsumsi tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel berjumlah 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum edukasi, remaja putri memiliki pengetahuan baik (41,3%), pengetahuan cukup (33,3%) dan kurang (25,4%), dan setelah dilakukan edukasi remaja putri memiliki pengetahuan baik (71,4%), pengetahuan cukup (23,8%) dan kurang (4,8%). Sebanyak 45 murid remaja putri memiliki kepatuhan untuk langsung meminum tablet tambah darah setelah edukasi. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang stunting, namun masih ada yang memiliki pengetahuan kurang. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan mengembangkan penelitian berkaitan dengan anemia defisiensi besi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.