Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Experiential Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran IPA berbasis isu lingkungan di sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian melibatkan siswa kelas IV SDN Balongbendo yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan model Experiential Learning berbasis isu lingkungan dan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan uji-t independen dan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Kelompok eksperimen memperoleh rata-rata posttest sebesar 83,47 dengan peningkatan N-gain 0,61 (kategori sedang), sedangkan kelompok kontrol hanya mencapai rata-rata posttest 68,27 dengan N-gain 0,25 (kategori rendah). Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan model Experiential Learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa secara lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya penggunaan pengalaman nyata dan kontekstual dalam pembelajaran IPA untuk mendukung pencapaian kompetensi abad ke-21 serta penguatan literasi lingkungan pada siswa sekolah dasar.
Copyrights © 2025