This research is motivated by the increasing phenomenon of lesbian, gay, bisexual, and transgender (LGBT) among university students, which has created friction with the legal and socio-religious order in Indonesia. The gap between the normative values ??adopted by the nation and the reality of developing lifestyles encourages the need to evaluate the role of education in shaping character. Therefore, this study focuses on analyzing the relationship between Civics Education (PKn) and students' perceptions and behaviors towards the LGBT phenomenon on campus. This study uses a quantitative approach by distributing a Likert-scale questionnaire to 353 students at the Jakarta State Polytechnic of Creative Media. The collected data were analyzed statistically using the chi-square test to test the hypothesis of the relationship between variables. The main findings indicate a statistically significant relationship (p = 0.038 < 0.05) between PKn and students' perceptions. The majority of respondents (83.7%) who have positive sexual behavior (in accordance with norms) also show positive perceptions, which in this context means rejecting LGBT practices based on legal and religious grounds, while still being able to interact humanely. It is concluded that Civic Education is effective in equipping students with an understanding of national values ??to protect themselves from deviant behavior, while also fostering a tolerant attitude in social interactions. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di kalangan mahasiswa, yang menimbulkan gesekan dengan tatanan hukum dan sosial-religius di Indonesia. Adanya kesenjangan antara nilai-nilai normatif yang dianut bangsa dengan realitas gaya hidup yang berkembang mendorong perlunya evaluasi peran pendidikan dalam membentuk karakter. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis hubungan antara Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan persepsi dan perilaku mahasiswa terhadap fenomena LGBT di lingkungan kampus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner berskala Likert kepada 353 mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik menggunakan uji chi-square untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel. Temuan utama menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik (p = 0.038 < 0.05) antara PKn dengan persepsi mahasiswa. Mayoritas responden (83,7%) yang memiliki perilaku seksual positif (sesuai norma) juga menunjukkan persepsi positif, yang dalam konteks ini berarti menolak praktik LGBT berdasarkan landasan hukum dan agama, namun tetap mampu berinteraksi secara humanis. Disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan efektif dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman nilai-nilai kebangsaan untuk membentengi diri dari perilaku menyimpang, sekaligus menumbuhkan sikap toleran dalam interaksi sosial
Copyrights © 2025