Wisata spiritual adalah tren yang sedang berkembang dalam industri pariwisata global, ditandai dengan meningkatnya minat dan potensi pengalaman berkualitas tinggi. Bentuk pariwisata ini menekankan apresiasi yang mendalam terhadap lingkungan alam dan keterlibatan yang menghormati tradisi budaya lokal. Taman Beji Sudamala yang terletak di Desa Sayan menjadi contoh tren ini dengan menawarkan aktivitas seperti ritual melukat di tengah pemandangan alam yang menakjubkan. Meski memiliki potensi yang cukup baik, situs ini belum sepenuhnya dioptimalkan sehingga menyebabkan daya tarik ini masih belum berkembang sepenuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai posisi Taman Beji Sudamala dalam Tourism Area Life Cycle (TALC) dan menyusun strategi untuk meningkatkan perannya sebagai destinasi wisata spiritual di Desa Sayan. Data dikumpulkan melalui beragam metode termasuk observasi, wawancara, tinjauan dokumentasi, studi literatur, dan kuesioner, yang berpuncak pada analisis SWOT yang komprehensif. Temuan menunjukkan bahwa Taman Beji Sudamala saat ini berada pada tahap keterlibatan TALC, ditandai dengan keterlibatan dan kontrol masyarakat lokal yang signifikan. Lebih lanjut, analisis SWOT menyarankan beberapa jalur strategis untuk pengembangan: peningkatan produk, inisiatif pemasaran yang ditargetkan, upaya pelestarian lingkungan, dan peningkatan praktik pengelolaan lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan Taman Beji Sudamala. Intinya, penelitian ini memberikan peta jalan untuk memanfaatkan Taman Beji Sudamala potensi wisata spiritual, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan pengalaman pengunjung di Desa Sayan. Spiritual tourism is a growing trend in the global tourism industry, characterized by increasing interest and potential for high-quality experiences. This form of tourism emphasizes a deep appreciation of the natural environment and respectful engagement with local cultural traditions. Taman Beji Sudamala, located in Sayan Village, is an example of this trend by offering activities such as the melukat ritual amidst stunning natural views. Even though it has quite good potential, this site has not been fully optimized, which means this attraction is still not fully developed. This research aims to assess the position of Taman Beji Sudamala in the Tourism Area Life Cycle (TALC) and develop strategies to increase its role as a spiritual tourism destination in Sayan Village. Data was collected through a variety of methods including observation, interviews, documentation review, literature study, and questionnaires, culminating in a comprehensive SWOT analysis. Findings indicate that Taman Beji Sudamala is currently at the TALC involvement stage, characterized by significant local community involvement and control. Furthermore, the SWOT analysis suggests several strategic paths for development: product improvements, targeted marketing initiatives, environmental conservation efforts, and improved site management practices tailored to the needs of Taman Beji Sudamala. In essence, this research provides a roadmap for exploiting Taman Beji Sudamala spiritual tourism potential, ensuring sustainable growth and enhancing the visitor experience in Sayan Village.
Copyrights © 2024