Pengangguran terdidik masih menjadi persoalan seriusan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Tingginya tingkat pengangguran terdidik di Pulau Jawa menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah lulusan pendidikan menengah dan tinggi dengan kapasitas penyerapan tenaga kerja. Menurut teori Schultz, pendidikan tinggi semestinya meningkatkan produktivitas dan peluang kerja, namun kenyataannya tidak demikian. Kondisi ini menjadi tantangan serius dalam merealisasikan SDG ke-8. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan pengangguran terdidik di Pulau Jawa dan menganalisis faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi tingkat pengangguran terdidik dalam mendukung pencapaian SDG ke-8. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder, dengan metode yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi, kesempatan kerja, upah minimum regional, dan pertumbuhan ekonomi memengaruhi 73% pengangguran terdidik di Pulau Jawa selama pengamatan dan keempat variabel berpengaruh signifikan.
Copyrights © 2025