Media sosial saat ini telah membuktikan diri sebagai alat yang sangat efektif dalam membentuk personal branding seseorang. Salah satu contohnya adalah Ridwan Kamil, yang berhasil memanfaatkan platform Instagram dengan memiliki 21,9 juta pengikut untuk memperkuat citra dan pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi peran media sosial sebagai alat komunikasi yang potensial dalam konteks mobilisasi politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya mampu menyebarkan pesan secara luas, tetapi juga memiliki kapasitas untuk membentuk opini publik dan memengaruhi perilaku politik. Dalam proses membangun citra positif, penting untuk menjaga konsistensi dalam nilai-nilai yang dianut, menunjukkan kreativitas dalam menyampaikan pesan, mengamalkan perilaku yang konsisten dengan nilai yang dipegang, serta memperhatikan penampilan yang mendukung pesan yang ingin disampaikan. Keselarasan semua aspek ini menjadi kunci keberhasilan dalam menggunakan media sosial sebagai alat strategis dalam politik dan branding personal.
Copyrights © 2024