Penelitian ini dilatarbelakangi oleh analisis kebutuhan siswa dan guru di mata pelajaran IPAS di SMK N 2 Palangka Raya, di mana proses pembelajaran masih bergantung pada penggunaan presentasi PowerPoint, modul ajar, dan buku paket. Untuk mengatasi kebosanan belajar yang dialami siswa, media video animasi berbasis aplikasi TikTok dijadikan solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan video pembelajaran yang tidak hanya valid secara akademis, tetapi juga memperoleh respons positif dari guru dan siswa. Penelitian ini mengikuti model penelitian dan pengembangan ADDIE, yang terdiri dari lima tahapan: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Namun, penelitian ini difokuskan pada tahap ketiga, yaitu pengembangan. Data validitas diperoleh melalui angket yang divalidasi oleh tiga ahli di bidang materi dan media. Sementara itu, data tentang keterbacaan serta respons dari guru dan siswa dikumpulkan melalui angket khusus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari satu guru dan 15 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data validitas media mencapai 98%, yang dikategorikan sangat valid, sementara validitas materi mencapai 99%, juga dalam kategori sangat valid. Video animasi tersebut menerima tanggapan positif dari guru dan siswa, dan dinyatakan berada dalam kategori sangat baik. Adapun keterbacaan buku diperoleh presentase 82%, yang tergolong baik dengan catatan untuk dilakukan revisi jika perlu. Hasil ini menujukan video animasi materi zat dan perubahannya sudah valid, baik dan mendapat respon positif dari guru dan siswa. Hasil ini bisa menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya terkait implementasi video animasi pembelajaran.
Copyrights © 2025