Pusaka bukan hanya dimaknai sebagai benda dan tak benda tetapi meluas pada kehidupan manusia didalamnya, terutama pada kawasan pusaka yang merupakan kawasan hunian yang dihuni secara turun temurun. Gerakan pelestarian berbasis masyarakat/komunitas menjadikan komunitas sebagai inti dari pelestarian berdampingan dengan site pusaka. Kampung Ketandan Yogyakarta merupakan salah satu kawasan pusaka di tengah kota Yogyakarta yang memiliki kekayaan asset benda, tak benda dan kehidupan. Kampung ketandan dikenal sebagai kampung Tionghoa pertama di Yogyakarta yang masih memiliki komunitas inti dan tinggal dalam kawasan secara turun temurun. Artikel ini bertujuan mengidentifikasi keterlibatan komunitas inti pada pelestarian Kampung Ketandan. Pengumpulan data dilakukan melalui eksplorasi lapangan melalui observasi, wawancara, dan penelusuran dokumen. Hasil data kemudian dianalisis berdasar 8 tangga tingkatan keterlibatan komunitas dalam pelestarian pusaka berdasarkan teori Arnstein (1969). Dari analisis yang dilakukan didapati bahwa peran komunitas inti masih pada tingkatan tokenisme sehingga masih perlu peningkatan untuk mencapai pelestarian yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025