Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Barat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah memperkenalkan Program Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan kehamilan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pemanfaatan Buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Ciracas.Metodologi Penelitian: Studi ini dilakukan dengan pendekatan desain analitik dan rancangan cross-sectional pada bulan Desember 2022. Populasi studi mencakup seluruh ibu hamil yang terdaftar di Puskesmas Ciracas, dengan jumlah responden sebanyak 38 ibu hamil. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner, dan analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat.Hasil: Mayoritas ibu hamil memiliki usia 20-35 tahun dan pendidikan tingkat SMA. Pemanfaatan Buku KIA mayoritas baik, tetapi pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan masih kurang memadai. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pemanfaatan Buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.Kesimpulan dan Saran: Temuan ini menunjukkan bahwa Buku KIA memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan kehamilan. Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas dan cakupan program ini. Perlu dilakukan edukasi yang lebih intensif kepada ibu hamil tentang pentingnya memanfaatkan Buku KIA secara optimal. Selain itu, peran petugas kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat dan edukasi kepada ibu hamil juga perlu ditingkatkan
Copyrights © 2024