Latar Belakang: Abortus sering dikaitkan dengan kasus perdarahan dan kematian pada ibu hamil. Hasil data rekam medik di Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi tahun 2019 ditemukan ibu hamil abortus 1,53%, tahun 2020 ditemukan ibu hamil abortus 1,62%. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abortus, beberapa diantaranya usia, paritas, pendidikan, jarak kehamilan dan status gizi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi tahun 2022. Metode penelitian: analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II yang mengalami kejadian abortus ke Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi periode Januari - Desember 2022 yang diperoleh dari rekam medis sebanyak 81 responden dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: ada hubungan yang signifikan antara usia ibu (p=0,000) dan paritas (p=0,002), penyakit infeksi (p=0,015), jarak kehamilan (p=0,015) dan status gizi (p=0,003) kejadian abortus pada ibu hamil. Kesimpulan: paritas ibu hamil berisiko mengalami kejadian abortus inkomplit dengan OR=12,814. Saran: Ibu hamil diharapkan dapat menghentikan kehamilannya jika ibu sudah melahirkan anakj lebih dari 5 anak, mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilannya untuk mencegah terjadinya abortus diantaranya memperhatikan asupan makanan dengan menu gizi seimbang, menjaga jarak kehamilan lebih dari 2 tahun pada anak sebelumnya, dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur agar dapat dilakukan deteksi dini jika ibu mengalami komplikasi kehamilan.
Copyrights © 2023