Pipih Salant
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI RS YT BEKASI TAHUN 2022 Pipih Salant; Muninggar; Tria Eni Rafika Devi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.523

Abstract

Latar Belakang: Abortus sering dikaitkan dengan kasus perdarahan dan kematian pada ibu hamil. Hasil data rekam medik di Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi tahun 2019 ditemukan ibu hamil abortus 1,53%, tahun 2020 ditemukan ibu hamil abortus 1,62%. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abortus, beberapa diantaranya usia, paritas, pendidikan, jarak kehamilan dan status gizi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi tahun 2022. Metode penelitian: analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II yang mengalami kejadian abortus ke Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi periode Januari - Desember 2022 yang diperoleh dari rekam medis sebanyak 81 responden dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: ada hubungan yang signifikan antara usia ibu (p=0,000) dan paritas (p=0,002), penyakit infeksi (p=0,015), jarak kehamilan (p=0,015) dan status gizi (p=0,003) kejadian abortus pada ibu hamil. Kesimpulan: paritas ibu hamil berisiko mengalami kejadian abortus inkomplit dengan OR=12,814. Saran: Ibu hamil diharapkan dapat menghentikan kehamilannya jika ibu sudah melahirkan anakj lebih dari 5 anak, mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilannya untuk mencegah terjadinya abortus diantaranya memperhatikan asupan makanan dengan menu gizi seimbang, menjaga jarak kehamilan lebih dari 2 tahun pada anak sebelumnya, dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur agar dapat dilakukan deteksi dini jika ibu mengalami komplikasi kehamilan.