Kusta merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Cirebon, dengan 240 kasus aktif pada 2022–2023. Penyebaran penyakit ini menunjukkan perlunya strategi pengendalian berbasis data. Penelitian ini menerapkan algoritma K-Means untuk mengelompokkan wilayah berdasarkan tingkat kerawanan kasus kusta karena kemampuannya mengidentifikasi pola distribusi epidemiologi. Metode yang digunakan mencakup pengumpulan data dari portal data terbuka Kabupaten Cirebon, preprocessing untuk memastikan kualitas data, penerapan K-Means, serta evaluasi hasil klasterisasi menggunakan Davies-Bouldin Index. Dataset terdiri dari jumlah kasus, lokasi geografis, jenis kusta, dan faktor demografi. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Cirebon terbagi dalam tiga klaster kerawanan: tinggi, sedang, dan rendah. Wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi memiliki kepadatan kasus lebih besar serta keterbatasan akses layanan kesehatan. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan intervensi yang lebih terarah, seperti distribusi tenaga medis dan edukasi masyarakat. Studi ini menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi berbasis data untuk meningkatkan efektivitas program pengendalian kusta di masa depan.
Copyrights © 2025