Resiliensi matematis adalah perilaku positif yang membantu siswa mengatasi kesulitan dan tekanan ketika menghadapi masalah matematika yang sulit dipecahkan. Untuk dapat memecahkan masalah matematika dengan baik, diperlukan sikap mental yang positif. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji adanya keterkaitan antara resiliensi matematis dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode korelasional. Seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP di Kabupaten Karawang menjadi populasi pada penelitian ini, sedangkan sebanyak 62 siswa dijadikan sampel melalui teknik cluster random sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket resiliensi matematis dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Data angket diubah melalui teknik Method of Successive Intervals (MSI) sebelum diuji normalitasnya. Uji Rank Spearman digunakan untuk melakukan analisis korelasi karena data tidak memenuhi asumsi normalitas. Penelitian ini memberikan hasil bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara resiliensi matematis dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dengan nilai korelasi 0,268 dan signifikansi 0,035 (p < 0,05). Artinya, peningkatan resiliensi matematis sejalan dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, begitupun sebaliknya. Kesimpulannya, siswa dengan tingkat resiliensi matematis yang lebih tinggi cenderung memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik, meskipun tingkat korelasinya tergolong lemah.
Copyrights © 2025