Stunting adalah kondisi pertumbuhan tinggi badan balita yang lebih rendah dari standar pertumbuhan usianya, yang umumnya disebabkan oleh kekurangan gizi atau malnutrisi kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Sri Kuncoro. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang yang melibatkan 21 balita stunting. Pengukuran tinggi badan dan data asupan makanan dikumpulkan menggunakan Child Feeding Questionnaire (CFQ). Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa panjang badan saat lahir (p = 0,034), praktik pemberian makan (p = 0,034), dan tingkat pendidikan ibu (p = 0,049) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada balita. Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,223), pekerjaan ibu (p = 0,281), tinggi badan ibu (p = 0,549), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita (p = 0,314), dan diare pada balita (p = 0,861) dengan kejadian stunting. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan ibu, praktik pemberian makanan, dan panjang badan lahir berperan dalam memengaruhi kejadian stunting pada balita. Oleh karena itu, diharapkan ibu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang asupan gizi selama kehamilan, karena hal ini akan berdampak pada berat dan panjang badan lahir bayi, serta pentingnya praktik pemberian makanan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan balita.
Copyrights © 2025