Penelitian ini menganalisis kekuatan simbolik, yaitu sistem agile yang diterapkan di Sekolah Fathona di Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi peserta, dan analisis dokumen. Menggunakan teori Panopticon Foucault, penelitian ini menganalisis bagaimana sistem Agile menciptakan bentuk pengawasan dan kontrol yang tersembunyi dan efektif di dalam sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang kekuatan simbolis dalam sistem Agile di sekolah Fathona merupakan hasil analisis masalah oleh Tim Pengembangan Kurikulum. Hubungan kekuasaan Sekolah Fathona sangat luas dalam hal yang diterapkan pada karyawan sekolah, seperti guru dan staf. Guru harus mendukung kekuasaan yayasan secara sukarela, bukan dipaksa oleh kekuasaan. Kesimpulannya, penerapan sistem Agile di Sekolah Fathona mengubah dinamika hierarki dan memperkuat kekuatan simbolik melalui struktur pengawasan yang menginternalisasi disiplin guru.
Copyrights © 2024