Perubahan kurikulum yang tergolong baru dan tidak ada pendampingan yang selama ini diberikan kepada guru untuk menyusun modul ajar berbasis P5. Tidak adanya pendampingan yang memadai bagi guru dalam menyusun modul ajar berbasis P5 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpahaman guru dalam menyusun modul dengan benar. Tujuan dari penelitian ini menilai efektifitas model berbasis Collaborative Project Based Learning (CPBL Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali data secara mendalam tentang pengalaman guru selama workshop. Diperoleh hasil dari kolaborasi penyusunan modul ajar yang disusun oleh guru mata pelajaran bahasa indonesia, kimia dan biologi menujukkan karakteristik khusus. Hal ini menunjukkan penguatan keilmuan yang di cantumkan dalam modul ajar sehingga pembelajaran lebih bermaknsa dan peserta didik mampu mengintegrasikan keilmuan dengan proses penyelesaian di kehidupan nyata. Hasil respon menunjukkan bahwa Workshop pengembangan modul ajar berbasis proyek pelajar pancasila hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun modul yang efektif dan relevan yang ditunjukkan pada hasil kuisioner pengukuran tingkat kolaborasi berada pada kategori tinggi-sangat tinggi. Melalui workshop ini guru tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis namun dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi guru. Saran dari kegiatan ini adalah dilanjutkan dengan adanya pengamatan impelemtasi modul ajar dikelas dan dilakukan penilaian terhadap kemampuan pemecahan masalah guru di kelas.
Copyrights © 2025