Desa Pemuteran memiliki potensi ekowisata besar melalui pengelolaan wisata berbasis masyarakat, salah satunya ekowisata Giri Kerthi dengan jalur trekking menuju Bukit Udeng-Udengan dan Bukit Batu Kursi. Namun, jalur trekking yang terjal dan berbatuan menimbulkan risiko keselamatan, sementara banyak pemandu wisata belum memiliki pengetahuan memadai tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Bantuan Hidup Dasar (BHD), serta keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu, promosi ekowisata masih terbatas pada brosur dan promosi mulut ke mulut, dengan minimnya pemanfaatan media digital karena keterbatasan keterampilan pemasaran daring. Program pengabdian ini bertujuan merevitalisasi Desa Pemuteran sebagai Desa Wisata Safety Tourism (Dewi Satoe) melalui penguatan promosi digital dan penerapan standar K3. Metode kegiatan meliputi observasi lapangan, pelatihan, pendampingan, dan transfer teknologi. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test pelatihan K3 dan BHD, serta indikator capaian digital melalui pembuatan website resmi dan aktivasi media sosial. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan pemandu, dari 17 responden kategori kurang dan 20 cukup menjadi 33 kategori baik pasca pelatihan. Pada keterampilan, sebelum pelatihan 35 responden kategori kurang dan 14 cukup, meningkat menjadi 30 kategori baik. Dari sisi promosi digital, mitra kini memiliki website aktif dan akun media sosial yang mampu menjangkau audiens lebih luas dibandingkan metode promosi sebelumnya. Kesimpulan program ini terbukti meningkatkan kapasitas pemandu wisata dalam keselamatan dan keterampilan darurat, sekaligus memperkuat promosi digital yang berdampak langsung pada daya saing Desa Pemuteran sebagai destinasi wisata aman, berkelanjutan, dan berpotensi meningkatkan kepuasan serta jumlah kunjungan wisatawan.
Copyrights © 2025