Industri pengolahan minyak atsiri cengkeh merupakan salah satu subsektor agroindustri yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi besar di Indonesia. Meskipun demikian, efisiensi tata letak fasilitas produksi sering kali belum dioptimalkan, sehingga menimbulkan hambatan operasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan luas ruang dan merancang tata letak fasilitas produksi minyak atsiri cengkeh yang efisien. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dari berbagai sumber pustaka mengenai spesifikasi mesin, proses produksi, efisiensi mesin, serta kebutuhan ruang berdasarkan luas alat, pergerakan operator, dan alur bahan. Analisis dilakukan dengan menghitung kapasitas input pada setiap tahapan produksi, efisiensi mesin, kebutuhan jumlah mesin, serta Total Closeness Rating (TCR) sebagai dasar penyusunan denah tata letak. Hasil menunjukkan bahwa kebutuhan total ruang produksi adalah sebesar 161,6 m². Tahap penyulingan diidentifikasi sebagai pusat aktivitas dengan efisiensi 0,985 dan tingkat defect tertinggi (10%), sehingga menjadi titik krusial dalam desain fasilitas. Tata letak optimal disusun berdasarkan nilai TCR dengan menempatkan ruang produksi sebagai pusat, disusul ruang gudang bahan baku dan ruang penyimpanan alat. Penelitian ini menyadari keterbatasan pada absennya data observasi lapangan, sehingga rancangan yang dihasilkan bersifat konseptual dan perlu divalidasi lebih lanjut. Implikasi dari penelitian ini dapat menjadi acuan awal bagi pelaku industri dalam merancang fasilitas produksi yang terintegrasi, efisien, dan mendukung pengembangan agroindustri berkelanjutan.
Copyrights © 2025